Pemerintahan
BOR di Jawa Timur 60 Persen di Bawah WHO
Memontum Surabaya – Positivity rate dan tingginya tracing ratio maupun testing rate sangat mempengaruhi penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim.
Dimana, tambahan BOR di Jatim turun menjadi 22,48 persen. Disamping itu, tingkat kematian juga menurun dari 5,5 5,5 per 100 ribu penduduk per minggu menjadi 2,11 per 100 ribu penduduk.
Baca Juga:
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- HUT 79 Provinsi Jatim, Pj Gubernur Sematkan 10 Lencana Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya
- Belum Genap Sepekan Beroperasi, Bus Trans Jatim Koridor V Surabaya-Bangkalan Dilempar Batu
“Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini juga sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indarparawansa, Senin (06/09) tadi.
Selain itu, Khofifah meminta semua pihak dapat mempertahankan capaian ini baik positivity rate maupun posisi zonasi level daerah.
Lebih lanjut, Khofifah meminta kepada seluruh elemen masyarakat tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dimanapun berada. Sehingga, kedepan Covid-19 makin terkendali dan terus melandai. “Saya mohon kepada semua pihak dan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi, tracing dan testingnya juga terus kita tingkatkan,” terangnya. (ade/ed2)