Kota Malang
Gaet Pihak Swasta, Pemkot Malang Beri Kesempatan Disabilitas Bekerja di Sektor Formal
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya memberikan fasilitas pekerjaan di sektor formal bagi para penyandang disabilitas. Salah satunya, dengan menggaet pihak swasta yang mau bekerjasama dalam pemberdayaan disabilitas. Oleh sebab itu, Selasa (07/12/2021) ini, telah ditandatangi MoU kesepakatan antara Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) dengan Grand Mercure Hotel, yang disaksikan langsung oleh Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.
“Ini adalah salah satu bentuk ikhtiar dalam rangka mewujudkan kesempatan bekerja bagi disabilitas. Pemkot melalui Dinsos-P3AP2KB bekerjasama dengan Grand Mercure,” terang Wawali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.
Pria yang akrab disapa Bung Edi itu juga menjelaskan, bahwa langkah lainnya yang turut ditempuh adalah dengan mengarahkan anak-anak disabilitas untuk menjadi pengusaha yang mandiri. “Jadi mereka bisa bersama bersaing secara bebas dalam mengembangkan usaha. Pemerintah memfasilitasi supaya mampu masuk ke dunia usaha dengan legal formal, maka proses perijinan pun juga difasilitasi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos-P3AP2KB, Penny Indriani, mengaku senang atas kerjasama ini. “Saya sangat setuju Grand Mercure mau memberikan kesempatan yang sama bagi disabilitas untuk bekerja. Pertama ada magang, lalu untuk disabilitas yang tidak terlalu parah, bisa dipekerjakan di sana,” terangnya.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Dirinya meyakini, bahwa disabilitas memiliki kemampuan yang tidak kalah. Pasalnya, sudah banyak pelatihan yang diberikan untuk menambah kemampuan mereka.
“Kita sudah pernah pelatihan cleaning service dan sebagainya, Insyaallah bisa mengampu. Kita di sini juga berperan sebagai pihak yang meyakinkan bahwa mereka ini punya potensi dan bisa,” tegas Penny.
Selain itu, kerja sama dengan Grand Mercure pun juga menitikberatkan pada promosi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) disabilitas. “Kita taruh produk-produk di hotel, supaya tamu yang berkunjung bisa mampir dan melihat-lihat. Ya promosi lewat hotel, begitulah. Ke depan saya harap semua hotel ataupun industri lainnya juga tergerak untuk memberi kesempatan yang sama bagi disabilitas,” jelasnya.
Tak berhenti sampai di situ, Penny sangat berharap, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Malang juga bisa mengangkat Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) dari disabilitas. “Saya ingin di Dinsos ada pendamping disabilitas untuk bahasa isyarat. Saya sudah bilang pak Wawali mgkin kita bisa outsourching untuk bahasa isyarat. Lalu saya sempat bertemu disabilitas lulusan Psikologi. Nah itu kan bisa dengan kita di bagian penanganan kasus, dia bisa jadi pendamping untuk masalah psikologis. Kalau bisa semua OPD melibatkan disabilitas ya di instansinya,” terang Penny. (mus/sit)