Sampang
Dinkes dan KB Sampang Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Sebaran Penyakit Hepatitis Akut
Memontum Sampang – Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Sampang, Madura, mengajak seluruh masyarakat Sampang untuk selalu waspada terhadap sebaran penyakit hepatitis. Kepala Dinkes dan KB Kabupaten Sampang, dr Abdullah Najich, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Yuliono, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih belum menerima laporan adanya temuan pasien yang terjangkit penyakit tersebut.
Meski demikian, pihaknya akan terus siaga untuk mengantisipasi masuknya kasus tersebut ke Sampang. Dirinya mengimbau, supaya masyarakat tidak terlalu panik terkait penyakit tersebut. Namun tetap waspada dengan melakukan langkah-langkah pencegahan.
“Kejadian ini di Sampang belum ada dan mudah-mudahan saja tidak ada. Tapi kita harus tetap waspada. Namun, tidak usah panik, tidak usah terlalu menyikapi berlebihan. Utamanya adalah mencegah,” ujarnya, Rabu (11/05/2022) tadi.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Dijelaskannya, pencegahan yang bisa dilakukan adalah rajin mencuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, hindari kontak dengan orang sakit serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. “Penyakit ini masuknya melalui saluran pencernaan, jadi cegah penularan dengan memilih makanan yang sehat, aman, tidak tercemar bakteri. Semisal, dihinggapi lalat,” jelasnya.
Sedangkan gejala hepatitis misterius ini adalah mual, muntah-muntah, nyeri ulu hati, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, demam dan tampak warna kekuningan dibagian tubuh. Hepatitis akut biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, hingga kurang dari 16 tahun. Mereka biasanya terjangkit saat ada kotoran yang masuk ke mulut.
“Kami berharap, apabila masyarakat menemukan gejala awal pada anak, segera datang ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan terdekat atau Puskesmas. Tujuannya, agar bisa ditangani lebih lanjut, sebagai antisipasi untuk pencegahan terhadap hepatitis akut ini,” ujarnya. (mds/gie)