Kabar Desa
Dapat Penolakan Pembuangan Sampah, Kades Junrejo Dampingi Warga Sambangi DLH Kota Batu
Memontum Kota Batu – Perwakilan warga Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu, dengan didampingi Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan, Rabu (18/05/2022) tadi, mendatangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung Kota Batu. Kedatangannya, untuk mencarikan solusi yang tepat terkait permasalahan distribusi sampah dari warga Junrejo menuju TPA Tlekung. Pasalnya, armada pengangkut sampah dari Desa Junrejo, mendapatkan penolakan oleh warga Desa Tlekung saat melintas.
Oleh sebab itu, dalam sepekan terakhir, mendapatkan kesulitan akibat dari penolakan tersebut. Andi Faizal menjelaskan, di salah satu RW Desa Junrejo, harus membuang sampahnya satu pikap dalam sehari. Sehingga, dalam sepekan setidaknya harus menyalurkan 6 pikap.
“Namun, kami hanya mendapatkan dua hari saja. Sehingga, dalam sehari setidaknya harus mengirimkan tiga pikap perharinya,” katanya.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
Permasalahan mulai muncul, tambahnya, ketika dalam sehari, Desa Junrejo tidak diperbolehkan membuang sampah selama tiga kali dan hanya satu kali. Sehingga, sisa sampah di empat pikap sampah, yang harusnya dibuang di TPA Tlekung, harus tertunda.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi antara Kepala Desa Junrejo dengan Kepala Desa Tlekung serta DLH Kota Batu. “Karena awalnya, memang kita dibantu oleh Desa Tlekung, agar tidak ada sampah dari luar Kota Batu seperti Kecamatan Dau atau Kecamatan Pujon. Namun kalau masalahnya sampai begini, maka akan segera kita komunikasikan,” urainya.
Selain itu, pihaknya saat ini masih melakukan perakitan mesin pirolisis dua buah dengan kapasitas 50 ton dan 150 ton, yang diperkirakan dapat beroperasi bulan depan. “Mesin ini merupakan mesin pencacah dan membakar sampah residu. Jadi,bisa sangat membantu pengurangan kapasitas TPA Tlekung,” paparnya. (bir/gie)