Kabupaten Malang
Antisipasi Penyakit Paska Banjir Malang Selatan, Dinkes Kabupaten Malang Buka Posko Pelayanan Kesehatan di Pustu hingga Poskesdes
Memontum Malang – Pelayanan kesehatan dan antisipasi penyebaran penyakit paska banjir Malang Selatan, dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Bahkan, untuk mengantisipasi datangnya penyakit, Dinkes mendirikan sejumlah posko yang diberi nama pelayanan kesehatan bencana.
Khusus keberadaan posko sendiri, dilakukan dinas sesuai dengan titik-titik bencana banjir, yang berlangsung Senin (17/10/2022) lalu. Yaitu, mulai dengan memanfaatkan Puskesmas Pembantu (Pustu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) hingga Puskesmas di sejumlah kecamatan yang terdampak banjir.
“Seperti di Kecamatan Ampelgading, kami siapkan posko di Pustu Lebakharjo (desa, red). Keberadaan posko ini, nantinya akan menjangkau untuk layanan kesehatan. Meski pun, seiring surutnya banjir, tidak ada masyarakat yang berada di lokasi pengungsian,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg Wijanto Wijoyo.
Sementara untuk di Kecamatan Tirtoyudo, tambahnya, bidan atau perawat yang diterjunkan juga memanfaatkan Pustu di Pujiharjo. Desa tersebut, satu dari beberapa desa yang terdampak cukup parah dalam musibah tersebut.
Baca juga :
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
“Jika di Pujiharjo kami memanfaatkan Pustu, maka tidak demikian di Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo. Di Purwodadi, kami menggunakan Poskesdes. Selain tentunya, Puskesmas induk di Kecamatan Tirtoyudo,” ujarnya.
Selain layanan standby, imbuhnya, pengobatan paska bencana juga dilakukan dengan menurunkan tim tenaga kesehatan (Nakes) untuk mobiling. Dimana, persatu tim terdapat empat orang, yang terdiri atas driver dan tiga tenaga medis.
“Ada sedikitnya empat tim. Yakni, Tim 1 Puskesmas Sumawe, Tim 2 Puskesmas Turen, Tim 3 Puskesmas Pamotan dan Tim 4 Puskesmas Sitiarjo,” tambahnya.
Sementara itu, untuk monitor pelayanan kesehatan di Kecamatan Gedangan, Nakes memanfaatkan tiga lokasi. Diantaranya, seperti rumah Kepala Desa, Pustu Sidodadi, di Dusun Kedung Rampal hingga PKM Gedangan.
“Dengan tim mobiling, semua akan menjangkau sejumlah titik yang terdampak. Jadi, selain ada petugas Nakes yang di posko, juga ada petugas mobiling. Pelayanan mobiling ini, juga menjangkauan salah satunya seperti di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Lalu, seperti wilayah Pamotan, Kecamatan Dampit,” tambahnya. (sit)