Blitar
Warga Sekitar Lokasi Ledakan Mercon di Blitar Heboh karena Ngaku Didatangi Korban Dalam Mimpi
Memontum Blitar – Ledakan mercon di rumah Darman (65), warga di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/02/2023) sekitar pukul 22.30 lalu, meninggalkan beberapa kisah mistik. Sejumlah warga di sekitar lokasi, mengaku dalam mimpinya didatangi korban dan diminta untuk mencarikan potongan tubuh.
Perlu diketahui, bahwa ledakan tersebut mengakibatkan empat korban jiwa. Diantara korban yang meninggal, yakni Darman dan kedua anaknya yaitu Arifin (29) dan Deni Widodo (26) serta satu kerabatnya yakni Wawa (17). Selain itu, 23 orang luka-luka, termasuk balita 4 tahun yang sempat menjalani perawatan intensih di Rumah Sakit Srengat. Selain itu, 25 rumah sekitar lokasi juga mengalami kerusakan.
Tri Wahyudi, warga sekitar ledakan mengatakan, sejumlah warga mengaku didatangi korban dalam mimpinya. Salah satunya bernama Tember. Dalam mimpinya, Tember didatangi Arifin, salah satu korban ledakan. Dalam mimpinya Arifin meminta agar Tember mencari bagian tubuhnya di belakang rumah.
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
“Jadi Tember cerita didatangi arwah Arifin di dalam mimpinya. Di situ korban meminta agar bagian tubuhnya yang masih tertinggal untuk segera dicari,” kata Tri Wahyudi, saat menceritakan kembali dari cerita Tember.
Lebih lanjut Tri Wahyudi menyampaikan, cerita Tember ini kemudian dibuktikan warga dengan memeriksa belakang rumah korban. “Warga mengais kembali sisa atau puing reruntuhan di belakang pusat ledakan. Hasilnya, warga menemukan tulang dan potongan tubuh yang diduga milik korban. Selanjutnya bagian tubuh korban dievakuasi dan menyerahkannya ke pihak desa,” jelas Wahyudi, seraya menambahkan bahwa hal serupa juga dialami Anita.
Menurut cerita Anita, ujarnya, dalam mimpinya dia melihat korban Arifin mondar-mandir di dekat kandang kambing. “Untuk membuktikan, warga kemudian mendatangi kandang kambing. Dan ternyata, warga juga menemukan potongan tubuh lagi di sekitar kandang kambing,” jelasnya.
Sementara Humas Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar, Jamil Mashadi dalam menanggapi cerita tersebut, meminta masyarakat menyikapi hal itu dengan arif. “Kejadian seperti ini masih ada di tengah masyarakat termasuk hal-hal yang gaib. Oleh karena itu, mari kita sikapi ini dengan arif,” kata Jamil Mashadi, Kamis (02/03/2023).
Lebih lanjut Jamil menyampaikan, sebagai umat Muslim, memiliki kewajiban untuk memperlakukan jenazah sesuai syariat Islam. Yaitu memandikan, mengkafani hingga mensalatkan dan menguburkan. “Terkait dengan hal-hal gaib tidak semestinya disikapi dengan negatif. Namun harus disikapi dengan arif yaitu mendoakan para korban agar arwahnya diampuni,” ujarnya. (jar/gie)