SEKITAR KITA
Ngabuburit Sambil Berburu Makanan di Area Parkir Pasar Pon yang Disulap Jadi Pasar Takjil Trenggalek
Memontum Trenggalek – Menunggu waktu berbuka puasa atau biasa disebut ‘Ngabuburit’, menjadi hal yang paling digemari masyarakat. Bahkan, belum afdol rasanya jika dalam menunggu waktu berbuka itu, tidak dengan berburu makanan atau minuman (takjil).
Di tahun ke tiga Area Parkir Pasar Pon Trenggalek, kini disulap menjadi lokasi strategis Pasar Takjil. Bahkan, ada lebih dari puluhan pedagang makanan dan minuman, yang bisa dipilih untuk menu berbuka puasa.
Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomindag) Kabupaten Trenggalek, Saniran, mengatakan bahwa pihaknya memang menyediakan fasilitas bagi para pedagang yang berjualan di Pasar Takjil. “Kita fasilitasi pedagang takjil yang ada agar memanfaatkan momentum Bulan Ramadan, untuk mengais rezeki di Pasar Pon. Selain itu, Pasar Takjil ini diharapkan bisa meramaikan Pasar Pon,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/03/2023) sore.
Dirinya menambahkan, ada sekitar 70 pedagang takjil yang membuka lapaknya di Area Parkir Pasar Pon. Selain tempat-tempat yang telah disediakan, banyak pedagang lain yang ikut berjualan.
“Kita sediakan tempatnya, bagi mereka yang dari awal sudah menempati lokasi itu. Artinya, untuk pedagang lama. Tetapi, banyak juga pedagang baru yang ikut berjualan di sini. Jadi, ini menjadi sekaligus mendatangkan rezeki bagi pedagang yang ada di dalam Pasar Pon Trenggalek,” imbuhnya.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Terkait jam kerja, para pedagang dipersilakan membuka lapak pukul 15.00 hingga usai waktu berbuka puasa. Selain itu, Komindag berharap para pedagang berjualan secara rapi, indah dan menarik.
“Harapannya kita, itu menggelar seperti event dan menggunakan pakaian tradisional,” kata Saniran.
Tak hanya itu, dirinya juga berharap, para pedagang punya legalitas usaha salah satunya dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Jika belum, Komindag akan memberi blangko di mana para pedagang bisa membawa pulang untuk diisi di rumah. “Kita harap pedagang tertib dan taat imbauan yang diberikan oleh Komindag, karena pedagang tidak ditarik retribusi untuk membuka lapak di Pasar Pon,” tuturnya.
Diketahui, Pasar Takjil ini mulai buka semenjak puasa hari pertama. Dan sampai saat ini, lokasi Pasar Takjil sudah dipenuhi pedagang. Jika masih ada yang ingin berjualan di Pasar Takjil ini, bisa ke Kepala UPT Pasar Pon. “InsyaAllah akan ditampung, jika ada tempat yang kosong pasti akan kita usahakan. Dan wajib mengisi nomor urut yang disediakan,” ujar Saniran.
Sementara itu, salah satu pembeli mengaku adanya Pasar Takjil ini dirasa sangat membantu bagi pekerja yang tidak sempat memasak menu berbuka puasa. “Di Pasar Takjil ini sangat lengkap, ada sayur, lauk, minuman hangat/dingin atau jajanan. Harganya pun juga cukup terjangkau. Jadi sangat membantu bagi pekerja seperti saya yang tidak sempat memasak menu berbuka puasa,” terang Siska. (mil/gie)