Kota Malang
Pemkot Malang Raih Penghargaan PPD Terbaik ke Dua se Jatim
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang, berhasil meraih peringkat kedua se Jawa Timur, pada Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik di tingkat kota. Penghargaan PPD tersebut, diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada Wali Kota Malang, Sutiaji, saat pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur 2024 yang digelar di salah satu hotel Surabaya, Kamis (13/04/2023) tadi.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan jika penghargaan PPD dapat diterima oleh Pemkot Malang, karena Kawasan Kayutangan dinilai menjadi Kawasan Wisata Heritage berada pada arah pembangunan yang benar. Sehingga, dapat diterima dan diakui hasilnya.
“Alhamdulillah, prestasi PPD yang kita raih ini benar-benar sesuai dengan fakta yang ada. Pembangunan di Kayutangan diharapkan dapat mendongkrak pariwisata di Kota Malang, dan arah pembangunan ini sudah tepat, buktinya bisa dilihat sendiri gimana kayutangan sekarang,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Masih menurut Wali Kota Sutiaji, konsep yang dikembangkan di Kayutangan, saat ini sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari PPD. Khususnya, dampak yang dihasilkan dari pembangunan sehingga memberikan stimulus yang luar biasa bagi wilayah tersebut.
“Konsep ini tentu sejalan dengan goal yang dimaksud di PPD, artinya bagaimana dampak yang diberikan, dan Insyaallah banyak dampak positifnya, secara sosial, ekonomi, semuanya terukur dan semuanya positif dan baik bagi wilayah tersebut,” tambahnya.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Kemudian, ditambahkan jika kedepan penataan Kawasan Kayutangan dan sekitarnya akan terus dilakukan. Pihaknya yakin, dengan mengadopsi konsep inklusif dan berkelanjutan, akan semakin menguatkan kayutangan menjadi ikon heritage di Kota Malang.
“Penataan suatu wilayah tidak bisa parsial, tidak bisa setengah-setengah, harus inklusif dan berkelanjutan, Hasilnya sudah baik, tapi perlu di tingkatkan lagi. Ke depan kita maksimalkan lagi, ada beberapa rencana pembangunan yang disiapkan untuk mendukung dan menguatkan potensi Kota Malang sebagai kota heritage,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu, mengatakan jika pemilihan tema mengusung aktivasi Malang heritage memang didasarkan pada perkembangan Kawasan Kayutangan yang terukur keberhasilannya. Terlebih, raihan prestasi tersebut juga berkat kerjasama dari berbagai pihak.
Perempuan yang kerap disapa Dwi ini menambahkan, jika ke depan akan ada beberapa rencana yang akan disiapkan untuk pembangunan Kawasan Kayutangan Heritage. “Kedepan akan ada beberapa rencana yang disiapkan yaitu pengembangan lanjutan meliputi koridor stasiun, balaikota, Kahuripan, Pecinan dan kauman. Selain itu juga melakukan kayutangan metaverse yang bekerjasama dengan akademisi, creative destination, cross selling serta perlindungan kawasan cagar budaya,” imbuh Dwi. (hms/rsy/sit)