Jember
Bupati Hendy bersama Direktur Niaga KAI Tandai Peluncuran Operasi Kereta Api Jalur Jember-Jakarta
Memontum Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati Jember, KH MB Firjaun Barlaman, Direktur Niaga KAI, Hadis Surya Palapa serta jajaran Forkopimda Jember, secara bersama-sama melakukan pemotongan pita sebagai tanda dioperasikannya Kereta Api (KA) Pandalungan relasi Jember-Jakarta. Peresmian KA Pandalungan, ini untuk pertama kalinya dan berlangsung di Stasiun Jember, tepat di Hari Lahir Pancasila, Kamis (01/02/2023) tadi.
Bupati Hendy Siswanto dalam sambutannya mengapresiasi beroperasinya KA Pandalungan dengan relasi Jember langsung ke Jakarta dan sebaliknya. Bahkan, disampaikan bahwa KA Pandalungan sebagai lokomotif kemakmuran untuk masyarakat Kabupaten Jember.
“Dengan adanya KA Pandalungan ini, warga kami bisa dengan mudah ke Jakarta. Dan saya katakan, ini lokomotif kemakmuran Jember, sebab dengan adanya sarana transportasi ini, warga kami yang mempunyai jaringan bisnis dengan wilayah ibu kota. Selain warga, pun demikian dengan orang Jakarta dapat dengan mudah datang ke Jember. Sehingga, ini dapat meningkatkan perekonomian warga kami dan tentunya banyak wisatawan juga akan mudah ke Jember,” kata Bupati Hendy.
Baca juga :
Bupati Hendy juga menyinggung, mengenai jam pemberangkatan atau operasional KA Pandalungan, yang menurutnya adalah waktu spesial untuk warga Jember. “Waktunya juga istimewa. Berangkat sore dari Jember dan sampai pagi di Gambir Jakarta. Jadi, kalau punya bisnis tidak perlu lama-lama dan tidak perlu menginap. Cukup tidur di atas kereta,” terang Bupati Hendy.
Sementara itu, Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa, mengatakan bahwa KAI akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kenyamanan layanan transportasi kereta api. Termasuk hari ini, KAI menambah kereta api baru yaitu KA Pandalungan.
“Kami memberikan opsi lain kepada masyarakat Jember, untuk bisa mengakses ibu kota Jakarta,” kata Hadis Saputra Palapa.
Dirinya juga menyampaikan, bahwa sejak 2022 KAI melakukan pembenahan besar-besaran, terutama fasilitas infrastruktur. Sehingga, diharapkan akan berdampak pada kenyamanan penumpang dan percepatan waktu tempuh lokomotif. (pro/rio/sit)