Kota Malang
Ngombe STMJ di Kelurahan Tunjungsekar, Pemkot Malang Terima Aspirasi Terkait Banjir
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menggelar Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe) dan Senam Tahes Mbois Jumat (STMJ). Kali ini, kegiatan menyasar di wilayah Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat (26/07/2024) tadi.
Seperti biasa, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, hadir secara langsung dan menyerap beberapa keluhan yang disampaikan masyarakat Kecamatan Lowokwaru. Beberapa keluhan yang disampaikan, diantaranya mengenai persoalan banjir yang kerap terjadi ketika hujan deras tiba.
“Tadi ada keluhan terkait dengan banjir dan ada sebanyak dua penanya yaitu dari warga Kelurahan Tulusrejo dan Kelurahan Jatimulyo. Jadi, itu segera kita tangani dan masterplan drainase sudah kita buat. Mudah-mudahan 2028 bisa tuntas banjir,” kata Pj Wali Kota Wahyu.
Ditambahkannya, bahwa persoalan banjir memang menjadi prioritas Pemkot Malang, untuk bisa segera terselesaikan. Namun, tentu ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Sehingga, banjir dapat terkurangi sedikit demi sedikit.
“Untuk menuju bebas banjir, itu sudah kita lakukan dan ada beberapa upaya untuk mengurangi. Namun, ini tidak bisa total tidak ada banjir. Melainkan mengurangi terkait genangan di wilayah tersebut,” tambahnya.
Apalagi, di tahun 2024 ini ada anggaran untuk mengurangi durasi genangan air. Terutama, untuk di wilayah Kelurahan Tulusrejo.
“Ada anggaran yang dianggarkan untuk mengurangi genangan air banjir tersebut. Tapi, tentunya untuk tahapannya itu bertahap. Sehingga, Kota Malang di tahun 2028 Kota Malang bebas banjir,” ujarnya.
Baca juga :
Senada dengan itu, Sekretaris Dinas (Sekdin) Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP), Yani Prasetyo, menyampaikan jika penanganan genangan banjir di Kelurahan Tulusrejo, sudah dimasukkan dalam masterplan drainase. Yakni, penanganan secara tersistem pada Dana Alokasi Desa (DAD) Tulusrejo dan Lowokwaru.
“Secara garis besar, dalam penanganan tersebut yaitu untuk pengurangan distribusi air limpasan dari arah barat atau dari wilayah Kota Batu dan Kabupaten Malang, yang menuju ke arah timur di Tulusrejo. Jadi, akan diurai melalui selatan yaitu menuju wilayah Samaan dan Rampal Celaket. Pengerjaan program tersebut akan kami laksanakan sesuai mengikuti kemampuan rencana kerja (renja) kami,” jelas Yani.
Untuk di tahun 2024 ini, ujarnya, penanganan drainase yang ada di wilayah Kelurahan Tulusrejo tepatnya di Jalan Cempaka akan disiapkan anggaran Rp 3,5 miliar. Selain itu, di Jalan Sigura-gura juga akan ada pengerjaan drainase dengan anggaran kurang lebih Rp 3,3 miliar.
“Semoga ini juga bisa mengurangi durasi genangan banjir di sana dan itu semua termasuk proyek strategis kami di tahun 2024 ini,” tambahnya.
Untuk di wilayah Kelurahan Jatimulyo, menurutnya ada keterbatasan wilayah penanganan. Yakni, terletak di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Namun, komunikasi dengan Pemprov Jatim rutin dilakukan.
“Jadi saat ini kami sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) dan sudah kami usulkan di Kementerian. Semoga untuk penanganan di Jatimulyo, tepatnya di daerah Soekarno-Hatta nanti bisa teratasi,” imbuh Yani. (pro/rsy/sit)