Banyuwangi
Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
Memontum Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Festival Anak Sholeh (FAS). Festival yang dibuka langsung oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan Pemkab Banyuwangi, Aziz Hamidi, diikuti sekitar 500 siswa kelompok belajar, SD dan SMP di Kabupaten Banyuwangi.
Dalam pelaksanaan itu, ratusan siswa berkumpul untuk mengikuti beragam kegiatan Islami di lapangan tennis indoor GOR Tawang Alun Banyuwangi, Rabu (16/10/2024) tadi. Diantaranya, ada yang mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Hifdzil Quran, kaligrafi hingga lomba mewarnai.
Para peserta yang berkumpul di GOR Tawangalun, pun melaksanakan dengan muka ceria. Mereka tampak membawa peralatan untuk mengikuti FAS. Mereka berkumpul dan dihibur dengan lagu-lagu Islami guna menambah semangat dalam gelaran FAS
Baca juga :
Staf Ahli Azis Hamidi dalam sambutannya mengatakan, bahwa Festival Anak Sholeh merupakan ikhtiar daerah untuk mendorong terciptanya generasi muda yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik. “Mereka diajak mengikuti berbagai kegiatan dan lomba yang sarat dengan nilai-nilai keislaman. Lewat ajang ini, kita berharap para pelajar di Banyuwangi bisa memiliki karakter yang agamis, cerdas dan berakhlak baik,” kata Aziz.
Aziz juga menambahkan, anak-anak sangat sulit untuk dicegah dari dunianya sekarang. Seperti main game dan mengakses dunia digital. Oleh karena itu, para guru dan orang tua tidak bisa hanya melarang, tapi juga harus dapat mencegah mereka dari efek negatifnya. Seperti intoleran, bulliying hingga sikap kurang sportif.
Untuk meminimalisir pengaruh negatif akibat pergaulan dan konten di media sosial, anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai yang baik, termasuk penguatan religi. “Di jaman seperti ini, anak-anak harus dibekali karakter yang baik. Salah satunya dengan memperkuat pengajaran agama kepada mereka,” kata Aziz.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa Festival Anak Sholeh dimeriahkan dengan berbagai kegiatan dan lomba. “Kegiatan ini diikuti 500 lebih pelajar, mulai tingkat PAUD, SD hingga SMP baik negeri maupun swasta se-Banyuwangi. Ini tidak hanya menjadi ruang kreasi bagi anak-anak, tapi juga instrument untuk menjaring talenta-talenta muda di bidang tersebut. Misalnya, kaligrafi, MTQ dan MHQ,” katanya. (kom/bwi/gie)