Kota Malang

Kenalkan Legenda Nini Thowok Melalui Film, Kru dan Pemain Roadshow ke Beberapa Sekolah

Diterbitkan

-

Kenalkan Legenda Nini Thowok Melalui Film, Kru dan Pemain Roadshow ke Beberapa Sekolah

Memontum Kota Malang — Sebagian besar masyarakat hanya mengerti Nini Thowok seperti Jailangkung. Sebab sebagian generasi jaman now masih terbelenggu image film Jailangkung, yang pernah sukses di pertengahan 2017. Sebenarnya hampir sama, hanya penyebutan antara bahasa Cina (Cay Lan Gong) dan daerah Jawa (Nini Thowok), serta fungsi dan para pemainnya.

Nini Thowok berasal dari cerita rakyat asal Jawa yang melegenda sejak dulu. Penampakannya berupa boneka gagang kayu dengan kepala terbuat dari siwur (batok kelapa), dan berpakaian kemben seperti layaknya perempuan Jawa berukuran hampir sebesar orang dewasa. Sedikit mirip jailangkung hanya beda baju dan ukuran.

Salah satu pemain, Reza Rusandi, memotivasi generasi muda ambil peran dalam budaya. (rhd)

Salah satu pemain, Reza Rusandi, memotivasi generasi muda ambil peran dalam budaya. (rhd)

Fungsi Nini Thowok untuk usaha menjaga keselamatan desa dan menolak bala dengan ritual memanggil makhluk halus yang dilakukan oleh 3-4 orang dewasa. Pada perkembangannya, banyak yang menganggap permainan Nini Thowok lebih menyeramkan daripada Jailangkung. Sebab ukuran fisiknya lebih besar setinggi manusia, sehingga saat boneka kerasukan diperlukan 3-4 orang untuk mengendalikannya.

Cerita ini kemudian difilmkan melalui besutan TBS Film di tahun 2018 berjudul ‘Nini Thowok’ yang direncanakan bakal tayang perdana 1 Maret 2018 di layar bioskop Indonesia. Untuk mengenalkan lebih dekat, TBS Films merilis official trailer, poster dan original soundtrack (OST) melalui roadshow di beberapa sekolah. Salah satunya di Malang, dengan mengunjungi SMKN 2 Malang, SMKN 4 Malang, dan SMKN 8 Malang, Kamis (25/1/2018).

Turut hadir Ronny Irawan (produser), Agnes Davonar (penulis Novel yang memperkuat skenario garapan Alim Sudio & Erwin Arnada, sekaligus creative advisor), dan Reza Rusandi (salah satu pemain). Melalui arahan sutradara Erwin Arnada, film ini mampu diselesaikan hanya dalam waktu 3 bulan.

Advertisement

“Tahunya generasi jaman now, Nini Thowok itu ya Jailangkung. Padahal Nini Thowok merupakan cerita legenda rakyat 500 tahunan yang lalu. Dan mereka hanya taunya kan mas Didi Nini Thowok, budayawan yang menarikan Nini Thowok. Untuk itu, kami sosialisasikan melalui film ini ke sekitar 20 sekolah di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Bekasi, Serang, Semarang, Solo, Malang, dan lainnya. Hebohnya, ada siswa yang kesurupan saat pemutaran thriller di SMK 7 Serang jam 15.00 WIB,” jelas Ronny Irawan.

Menurutnya, alasan dipilihnya Malang, karena bioskop di Malang tidak terlalu banyak, namun animo dari film garapan yang terakhir (Traveler dan Air Mata Surga) cukup tinggi. Rencananya, usai film Nini Thowok, Ronny bakal menggarap film komedi dan drama. “Tetap menggandeng Erwin Arnada, Alim Sudiro, dan Agnes Davonar,” tukasnya.

Film Nini Thowok akan diperankan oleh Natasha Wilona yang didukung oleh beberapa aktor senior, seperti Ingrid Widjanarko, Slamet Ambari, dan Jajang C Noer. Sedangkan pemain anak-anak akan diisi oleh Nicole Rossi dan Rasyid Al Buqhori. Wilona, pesinetron berusia 19 tahun ini, kedapatan peran sebagai Nadine yang merupakan yatim piatu dan juga kehilangan neneknya untuk selama-lamanya. Saat Nadine kehilangan neneknya, Nadine mendapatkan surat wasiat. Begitu sampai di sebuah hotel, disinilah awal cerita dimulai. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas