Kota Batu
Kapolres Batu Santuni Warga Berkebutuhan Khusus
#Menengok Kepedulian Polres Batu
Batu, Memo X–Kapolres Batu kunjungi warga kurang mampu dan berkebutuhan khusus di Dusun Tuyomerto, Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Rabu (1/11/2017) bersama beberapa staf Polres Batu.
Pihak Polres Batu didampingi perangkat Desa Pesanggrahan datang kerumah Bpk Tukimin yang terletak jauh dari perkampungan berada di atas perkebunan Apel berjarak kurang lebih 500 meter.
Dengan berjalan kaki rombongan datang pada pukul 1.30 wib usai melewati jalan setapak yang sangat menanjak.
Tujuan kunjungan, jelas Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto untuk memastikan apa saja kebutuhan khusus keluarga Bapak Tukimin. Selain memiliki anak bernama Sri Rejeki yang Tuna Grahita sejak lahir, keluarga Pak Tukimin hidup dalam kekurangan.
Bahkan, rumah yang ditempati berada sangat jauh dengan perkampungan dan akses jalan yang sangat berat dilewati.
” Kunjungan ini bukan pertama kalinya, keluarga Pak Tukimin sudah sering didatangi pihak Polsek Batu melalui Babinkamtibmas dan perangkat desa,” terang Buher sapaan akrabnya dilokasi.
Dari kunjungan ini, tambah Buher, dirinya mengakui bisa langsung mengetahui apa saja yang dibutuhkan Pak Tukimin dan putrinya Sri Rejeki serta istrinya Jumirah.
Karena Sri takut jika dibawa ke RS untuk menjalani pemeriksaan, Buher bersama jajaran Polres Batu memiliki itikad mendatangkan dokter dari RS Hasta Brata rutin memeriksa kesehatan Sri dan Tukiman.
” Selain perhatikan kesehatan, kami bersama perangkat desa akan membenahi rumah dan memberikan bantuan sembako,” terangnya.
Kunjungan tidak akan berhenti sampai sini saja, kami terus mengawasai dan melakukan kunjungan rutin.
Ditempat yang sama, Jumirah mengaku terharu dan trenyuh melihat kepedulian Kapolres Batu bersama jajarannya. Dirinya tak menyangka rumahnya dikunjungi Kapolres Batu.
” Alhamdulillah,” singkat Jumirah.
Masih kata Jumirah, Sri memang sejak lahir memiliki kekurangan. Tetapi dirinya bersama sang suami merasa tidak terbebani merawat Sri. Menurutnya Sri adalah titipan Tuhan untuk dirinya.
” Sri sejak lahir seperti itu, nadzar keluarga kami tidak ingin mengoperasi bibir sumbing Sri karena kami ingin menerima Sri dengan lapang dada karena dia adalah titipan Tuhan yang dipercayakan untuk kami,” ungkap wanita paruh baya ini.
Sri, tambah Jumirah, adalah anak terakhir dari 5 bersaudara. Putranya ada di Malang dua orang, Ponorogo 1 dan satunya di Batu. Dirinya tinggal dirumah tersebut sudah 14 tahun. Sebelumnya selama 3 tahun tinggal di perkampungan Tuyomerto.
Jumirah mengatakan jika rumah yang ditempati bukan miliknya melainkan milik Pak Gatot pemilik lahan perkebunan apel yang dijaga oleh suaminya.
” Bukan rumah saya, ini numpang, suami saya disuruh menjaga perkebunan,” pungkasnya. (lih/jun)