Kota Malang

BNPT Ajak Pelajar Duta Damai Lawan Terorisme Dunia Maya

Diterbitkan

-

Azis Franklin saat memaparkan materi. (rhd)

Memontum Kota Malang—– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Banter Duta Damai Malang, menggelar seminar nasional Gerakan Sekolah Anti Radikalisme, di Aula SMA Tugu Malang, Kamis (19/4/2018). Mengangkat tema Muda(h) Berkarya Melawan Terorisme Dunia Maya dihadiri ratusan siswa SMA, SMK, dan MA se-Kota Malang sebagai perwakilan Duta Damai dari tiap sekolah.

Kegiatan yang menghadirkan beberapa pembicara dari berbagai instansi dan budayawan ini, dimaksudkan untuk melakukan kontra-propaganda dan kontranarasi radikalisme dan terorisme dalam institusi pendidikan, serta penguatan ideologi Pancasila dan kebhinekaan sebagai modal kehidupan berbangsan dan berbegara.

Kasubdit Kontrapropaganda BNPT, Kolonel Drs Sudjatmiko, mengatakan, ancaman radikalisme sangat tinggi, khususnya di media sosial dan anak muda. Maka untuk mencegah radikalisme ini dibentuklah Duta Damai berbasis provinsi, salah satunya di Malang, Jawa Timur. “Melalui duta damai dan kreasi adik-adik sekalian, kita berinovasi untuk mencegah radikalisme dan terorisme dengan bahasa anak muda sehingga mudah dipahami,” terangnya.

Sementara itu, budayawan Azis Franklin mengatakan, bahwa siapapun sosoknya harus dicermati apa yang disampaikan. “Ketika saya bercerita, entah itu fiksi atau bukan, ternyata kalian memberikan respon tepuk tangan, tertawa, dan lainnya. Berarti ini menunjukkan kalian tertarik dan percaya apa yang saya sampaikan. Padahal apa yang saya sampaikan hanya opini atau rekaan, bukan fakta. Berarti secara tidak sadar, kalian percaya dan merespon Hoax. Jadi intinya, perhatikan dan cermati apa yang disampaikan,” terang Azis.

Advertisement

Dalam kehidupan sehari-hari, semua lapisan masyarakat tak lepas dari gawai. Dimana banyak hal menarik yang ditemui. Terkadang akal sehat dan logika kalah akan bentuk kemasan yang dilihat. “Di medsos kita melihat iklan HP murah. Secara logika tidak masuk akal harganya, namun akal sehat kita kalah. Tertarik dan transfer. Setelah tertipu baru tersadar jika itu juga hoax,” tukas Azis. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas