Bondowoso
Dua Paslon Dinilai Belum Miliki Konsep Bangun Bondowoso
Memontum Bondowoso — Debat Publik antara Calon Bupati (Cawabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) di gedung EDC Bondowoso beberapa waktu lalu hingga kini masih menjadi buah bibir publik. Sejumlah pihak ada yang menilai positif dan sebagian juga ada yang menilai negatif ; bergantung pada cara berpikir dan sudut pandang seseorang dalam memberikan penilaian.
Orang-orang yang bijaksana, tentu tidak akan membabi buta memberikan suatu penafsiran, sementara orang pintar dan cerdas, biasanya akan menggunakan logika dalam setiap kata yang ia utarakan.
Salah satu dosen Universitas Bondowoso ( Unibo), Ahmad Nauval, SH mengemukakan bahwa ia telah menyaksikan dan menyimak kata demi kata dalam debat publik cabup dan cawabup Bondowoso baik dari pasangan calon (Paslon) nomer urut satu, Salwa-Irwan dan Paslon nomer urut dua, Dafir-Dayat.
Menurut dia, setiap pemimpin dituntut untuk selalu inovatif dan kreatif. Inovasi dari pimpinan pemerintah Kabupaten dapat dilihat dan dinilai dari bagaimana ketika ia berbicara dan memahami setiap denyut dan harapan masyarakat.
“Inovasi itu dapat tercermin ketika menyampaikan program pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan baik dari sisi ekonomi, budaya, sosial dan hukum.
“Kalau saya melihat dan menyimak dari apa yang disampaikan oleh dua pasangan cabup dan cawabup itu kemarin, mereka itu sama sama memiliki basis masa yang besar dan sama sama memiliki komitmen kuat untuk menjadikan pemerintahan yang bersih dari praktik KKN. Itu nilai lebih yang mereka miliki,” ujar Nauval.