Banyuwangi
Proyek Irigasi Dinas Pengairan Dilaporkan Kejaksaan Banyuwangi
Memontum Banyuwangi—-Proyek Irigasi anggaran APBD tahun 2017 dilaporkan lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) Minak Jinggo di Kejaksaan Banyuwangi. Pasalnya proyek irigasi terletak di RT 3, RW 01, Dusun Pancoran Desa Banjarsari, sepanjang 200 meter, nilai Rp 180 juta lebih itu diduga tanpa pondasi, mengakibatkan bangunan saluran pecah serta hancur penyangga bangunan irigasi, akibat derasnya debit air yang mengalir.
Bangunan irigasi leading sektor Korek Air ( oordinator ekploitasi ),( d/h. Cabang Dinas Pengairan), dibawah Dinas pengairan , dugaan keras proyek penunjukan langsung ( PL ), rekanan ( cv ) diminta membayar fee di depan cukup tinggi, menjadikan pekerjaan terlihat tidak maksimal,serta tidak sesuai RAB.
LSM Minak Jinggo, Nur Hakim ditemui , Senin (30/4/2018) membenarkan kalau LSM Minak Jinggo telah melaporkan proyek irigasi leading sektor Dinas Pengairan ke Kejaksaan. Menurut Nur Hakim, hasil investigasi dilokasi proyek irigasi anggaran APBD tahun 2017, nilai 180 juta rupiah lebih, dengan panjang dari arah barat ke Timur lebih kurang 200 meter, dalam pelaksanaanya tidak menggunakan pondasi. Hal itu terlihat bangunan saluran air irigasi persawahan numpang diatas permukaan air mengalir,” jelas Nur Hakim.
Lanjut Nur Hakim, pekerjaan proyek PL, leading sektor Korek Air dibawah Dinas Pengairan ini dimungkinkan mengeluarkan fii cukup tinggi, mengakibatkan tehnis dan mekanisme lapangan tidak maksimal, karena pihak rekanan ( CV ) juga mencari keuntungan. Heran saya pekerjaan lapangan tidak maksimal itu apa pihak CV mengelabuhi pengawas saat turun lapangcn, atau pengawas tau tapi pura – pura tidak tau. Itu terlihat pihak CV bisa mencairkan keuangan 100%. Dan kerugian negara jelas atas bangunan yang tidak menggunakan pondasi sebagai dasar menyanggah bangunan irigasi. Makanya saya melaporkan ke Kejaksaan Banyuwangi.
Kepala Korek Air Banyuwangi, Eko Susanto, Senin (30/4/2018) dihubungi di kantornya tidak ada ditempat. “Lagi keluar,”” kata karyawatinya. Sementara di konfirmasi lewat telepon seluler dengan nomor 082 139 369 296, keluar nada sedang dialihkan.
Rekanan (CV) yang berulah dan berani melakukan permainan lapangan dan bermain fii dengan dinas, realita pekerjaan yang semestinya hasil bangunan bisa dirasakan petani dengan puas dan bertahan sepuluh tahun lebih, kini proyek PL, hanya seumur jagung kekuatanya. Terbukti sepanjang bangunan sudah terkikis, bolong, pecah akibat tanpa pondasi. (but/yan)