Sidoarjo
10 Hari Terakhir Ramadhan, Bupati Sidoarjo Minta Tingkatkan Ibadah
Memontum Sidoarjo—- – Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim diharapkan dapat meningkatkan ibadah. Hal ini diharapkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah saat menghadiri undangan buka puasa bersama yang digelar GP Ansor Sidoarjo di kantor PCNU Sidoarjo, Minggu, (10/06/2018). Dalam buka puasa bersama ini diberikan santunan kepada 180 anak yatim piatu dari berbagai panti asuhan di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Santunan dari GP Ansor Sidoarjo dan PC Lazisnu Sidoarjo ini diserahkan secara simbolis Bupati Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan bulan puasa saat ini memasuki sepuluh hari terakhir. Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di sepuluh hari yang terakhir, Allah SWT menjamin umatnya bebas dari siksa api neraka.
“Bulan puasa ini sudah sepuluh hari yang terakhir, sepuluh hari yang pertama penuh dengan rahmat dari Allah SWT, sepuluh hari yang kedua penuh dengan pengampunan dan sepuluh hari yang ketiga bebas dari siksa api neraka,” katanya.
Selain itu, Saiful meminta di sepuluh hari yang terakhir ini untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Umat muslim diharapkan dapat menghidupkan malam qiyamul lail dengan beriktikaf di masjid-masjid.
“Sepuluh hari yang terakhir ini dapat melaksanakan iktikaf di masjid-masjid bersama dengan para kyai, minta kepada Allah untuk dibebaskan dari siksa api neraka,” imbuhnya.
Abah Ipul menyambut baik buka puasa bersama seperti ini. Kegiatan ini dapat dijadikan ajang silaturahmi. Apalagi dibarengi dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
“Dengan buka puasa bersama ini dapat saling mengenal, saling berinteraksi, saling mempererat hubungan, saling bahu membahu dan bantu membantu dengan sesamanya,” tegasnya.
Sementara dalam kesempatan ini Bupati Sidoarjo sekali meminta umat muslim dapat meningkat ibadahnya di bulan Ramadhan seperti ini. Segala sesuatu yang menjadi larangan hendaknya dapat dijauhi. Melaksanakan perintah Allah SWT pada bulan mulia seperti ini dapat terus dijalani. Selain itu, bulan suci Ramadhan dapat dijadikan untuk berintropeksi diri dalam memperbaiki kekurangan.
“Ramadhan yang didalamnya terdapat kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa dimaksud sebagai wahana menahan diri dari berbagai hal yang tidak terpuji terutama menahan diri dari hawa nafsu,”tandasnya. (wan/yan)