Banyuwangi
Puluhan Massa Pecinta Lingkungan Demo Tolak Pembangunan Kawah Ijen
Memontum Banyuwangi — Puluhan pecinta lingkungan lakukan aksi tolak pembangunan di Kawah Ijen. Para aksi meminta kepada BKSDA agar menghentikan pembangunan yang saat ini masih berlangsung, aksi yang dilakukan Paltuding Kawah Ijen, Rabu (8/11/2017) siang menjadi perhatian para wisatawan yang mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Pembangunan dipuncak jawah Ijen bukannya membikin baik, justru merusak keaslian kawah Ijen
Aksi yang dikoordinatori Yoyok menenggarai jika pembangunan ini tidak disosialisasikan terlebih dahulu, padahal Kawah Ijen tanpa dibangun tidak mengurangi wisatawan Manca Negara maupun Wisatawan Domistik mengunjungi tempat wisata yang sudah mendunia ini.
“Ijen tanpa di bangun tanpa dipoles tidak mengurangi jumlah wisatawan yang mendatangi, pembangunan ini bukan menambah baik, namun justru tambah merusak keaslian Kawah Ijen,”ujar Yoyok dengan berapi-api.
Selain itu, para pecinta lingkungan juga mengkritisi, jika pembangunan ini tidak didukung Amdal, pihak BKSDA tidak pernah memikirkan masalah keaslian Kawah Ijen. “Saya menduga, pembangunan ini tanpa dilengkapi Amdal,”ujar Yoyok.
Jika pembangunan di mulut kawah Ijen itu terus dilakukan bukannya menambah baik, bahkan akan menambah rusak kawah Ijen. “Kawah ijen sudah tidak perawan lagi, BKSDA hanya main bangun saja, tanpa melihat akibatnya,”kata Parmin. Saat aksi masih berlangsung, petugas BKSDA menemui para pendemo, dia meminta agar mengirimkan perwakilannya untuk diajak musyawarah bersama terkait pembangunan kawah Ijen. Empat perwakilan tersebut adalah, Eko Sukartono, Fajar Isnaini, Suparmin dan Pelni Rompis.
Sayangnya, saat empat perwakilan diajak bersosialisasi dengan Kepala Balai Besar BKSDA Jawa Timur, Ayu Dewi Lestari, keempat perwakilan tidak diajak bicara, hanya disuruh mendengarkan saja. Merasa tidak diorangkan, keempat perwakilan pendemo keluar ruangan dengan rasa kecewa. “Ini aksi pertamakali kali, dan aksi yang selanjutnya akan mengerahkan masa lebih besar lagi,”ujar Yoyok. (tut/yan)