Kota Malang
Fasilitasi Alumni dan Mahasiswa, UM Kembangkan Bisnis
Memontum Kota Malang—–Dalam menjalankan usaha, harus tetap bergerak maju. Apapun yang terjadi, terus bergerak. Saat mengalami masalah, temukan kesalahannya, perbaiki dan maju. Untuk itu, pelaku bisnis harus membentuk dan memiliki jaringan, sehingga bisa saling belajar dan saling mengisi atau memperkuat diantara jaringan. Bisnis mandiri memiliki sisi positif tidak diketahui rahasia perusahaannya, namun bisnis jaringan lebih cepat perkembangannya. Boleh mengkombinasikan kedua sistem tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Tommy Aronfunz, Online Marketer Sang Djoeragan, saat menjadi salah satu pemateri kegiatan Workshop Lanjutan Bisnis Tips dan Tarik Pelanggan Baru Tahun 2018, di Aula Fakultas Sastra E6 Lantai 2 UM, Sabtu (11/8/2018). Acara yang diselenggarakan oleh Pusat Karir dan Kewirausahaan Universitas Negeri Malang (UM) beserta Ikatan Alumni (IKA) UM, diikuti sekitar 150 peserta yang lolos seleksi dari 600 peserta. Dimana 80 persen peserta didominasi oleh alumni dan mahasiswa UM yang bergerak melalui pemasaran online.
“Dalam acara ini, kami dari bidang kemahasiswaan dan IKA UM, memfasilitasi dan memotivasi mereka. Syaratnya memang harus memiliki usaha dulu, karena dalam acara ini mereka akan sharing apa saja yang mereka alami. Termasuk kendala yang dihadapi untuk dikonsultasikan dengan para mentor yang telah berpengalaman di bidangnya, fasilitator dari TIKI, Bli-bli, dan Google,” jelas Kepala Pusat Karir dan Kewirausahaan UM, Ahmad Fahmi, ST, MT, kepada Memo X (Grup Memontum.com).
Staf ahli Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan ini menyatakan bahwa peserta wirausaha ada yang dimodali UM hingga memiliki CV untuk memudahkan perjalanan bisnisnya. Tak hanya, UM juga menyediakan kesempatan magang di dunia kerja sesuai bidang yang dijalankan. “Dengan memiliki CV, bisnis mereka resmi. Sehingga saat ada pengadaan tender proyek, dengan CV jadi lebih mudah memenangkan tender. Selain itu, mereka akan lebih serius dalam berbisnis. Kami targetkan setiap tahun ada 40 CV,” ungkap Fahmi.
Fahmi menambahkan trend pemasaran online menjadi pilihan masyarakat dan pelaku bisnis saat ini. Dimana pemasaran online dinilai lebih mudah dan murah, tinggal klik barang datang. Resiko pebisnis juga lebih minim, tanpa bayar pegawai, sewa toko, dan lainnya, sehingga barang yang dijual lebih murah. “Ke depannya, era online akan terus berkembang. Kami bertanggungjawab untuk membekali mereka agar mampu bersaing. Karena mereka nantinya juga membawa nama UM,” tukas Fahmi.
Sementara itu, Ketua IKA UM, Prof. Dr. Moh Ainin, MPd, mengatakan, IKA UM bersama bidang kemahasiswaan bertanggungjawab mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja untuk mengembangkan karir sesuai profesi dan kompetensinya. “Alumni memberikan masukan dan sumbangsih kepada UM, baik secara akademik maupun non akademik. Kegiatan seperti ini rutin dilakukan menjelang dan sesudah wisuda. Kami menggandeng beberapa perusahaan, seperti WOM Finance, UMKM Ideas, dan lainnya. Harapannya alumni dan mahasiswa UM bekerja sesuai dengan jurusan, dan IKA UM bertugas menjembatani hal itu,” terang Ainin.
Ainin menambahkan, IKA menyediakan website untuk informasi ketersediaan lowongan kerja perusahaan dan lulusan mahasiswa siap kerja untuk direkrut perusahaan. Dalam hal ini, lulusan UM sebagian besar memilih sebagai pendidik, atau bekerja di bidang non pendidikan. “Formasi di dunia pendidikan memang terbatas, sehingga mereka memilih banting setir. Hanya saja, saat ini kami kesulitan melacak para alumni yang telah bekerja, sebab minim sekali laporannya mereka bekerja dimana. Kami juga menghimbau agar alumni bisa mengupdate data ke kampus,” ungkap Ainin. (rhd/yan)