Lamongan

Sawah Mengering, Petani Sugio Beralih Jadi Perajin Kiso

Diterbitkan

-

Sawah Mengering, Petani Sugio Beralih Jadi Perajin Kiso

Memontum Lamongan – Musim kemarau yang terjadi pada tahun ini mengakibatkan sejumlah area persawahaan di Kabupaten Lamongan mengering. Mengeringnya area persawahan ini membuat sejumlah petani di Lamongan memilih untuk menjadi pengerajin Kiso (Tas untuk membawa ayam) agar asap dapur mereka tetap mengepul.

Seperti yang dilakukan oleh Rumiati (63), dan anaknya, Rufian (40), petani asal Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

“Kalau kemarau seperti ini kan sawah kering, tidak ada tanaman, jadi ya lebih banyak menghabiskan waktu membuat kiso ini. Lumayan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari,” kata Rufian, Kamis, (30/8/2018).

Rufian mengaku sudah menekuni pekerjaan sampingannya itu selama lebih dari 15 tahun. Hal yang sama juga dilakukan oleh beberapa tetangganya. “Seratus biji (Kiso), dapat uang 130.000. Diambil pengepul,” ungkapnya.

Advertisement

Dikatakan Rufian, Kiso yang dibuatnya ini berbahan utama daun lontar, untuk mendapatkannya Ia biasanya membeli dari pemilik pohon lontar. “Untuk satu pelepah daun lontar belinya Rp. 2000, kalau daunnya bagus dan panjang-panjang ya bisa jadi 3 buah Kiso,” ucapnya.

Dalam sehari, Rufian mengaku bisa menghasilkan 30 Kiso dari hasil kerjanya dengan ibunya. Itu pun jika tinggal menganyam daun lontar yang sudah terpisah dari lidinya.

“Kalau terlebih dulu memisahkan ruas satu dengan ruas lain dan memisahkan lembar daun lontar dengan lidinya ya tidak sampai 30 buah,” ungkap Rufian yang juga mengatakan Kiso buatannya tersebut akan diambil oleh pengepul dan dikirim hingga ke luar kota, seperti Malang, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, Trenggalek, Blitar dan sekitarnya. (ifa/zen/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas