Kota Malang
Menteri BUMN Dorong Pengusaha Muda Manfaatkan Teknologi dan Permodalan
Memontum Kota Malang—-Perkembangan teknologi yang pesat saat ini, harus dimanfaatkan oleh pemerintah guna mendukung kemajuan e-commerce di Indonesia. Tak hanya itu, pemerintah melalui BUMN dan BUMD juga harus memfasilitasi. Salah satunya, dengan pemberian jaminan modal usaha kepada para pelaku bisnis, khususnya dari kalangan mahasiswa.
Kendati demikian, pemerintah hingga saat ini terus berupaya untuk menjamin modal bagi wirausahawan muda yang ingin memulai bisnisnya. Guna mendukung program nasional 1.000 startup, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 6,7 juta dolar AS atau setara dengan Rp. 92,6 miliar. Hingga saat ini permodalan bagi pelaku usaha masih menjadi tantangan tersendiri. “Saya rasa banyak tantangannya, tapi yang paling utama adalah masalah permodalan. Kita akan upayakan pemberian modal, sehingga kita jaga usahanya bisa berkembang,” terang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, usai menghadiri acara Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri Award 2018, bertemakan Berani Muda Berani Berkarya, di Samantha Krida Universitas Brawijaya (Sakri UB) Malang, Sabtu (15/9/2018).
Rini juga mengajak generasi muda di seluruh Indonesia agar dapat melakukan gebrakan baru dengan menciptakan lapangan usaha sendiri sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. “Anak-anak muda itu lahir di era digitalisasi, sehingga bisa membuat mereka bisa berwirausaha secara cepat. Anak-anak muda sekarang harus mulai berani, kreatif untuk mencoba berwirausaha. Saya ikut mendorong betul kalau mahasiswa ikut berwirausaha,” ucapnya.
Para pemateri dan pengusaha muda turut berbagi ilmu kepada para mahasiswa PTN dan PTS di Malang Raya, seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas MaChung, dan lainnya. Para pemateri tersebut, diantaranya Adrian Gunadi (CoFounder & CEO Investree), Ir. Andreas Eddy Susetyo (Ketua Pansus RUU Kewirausahaan Nasional), Hari Santosa Sungkari (Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif – Bekraf RI), Jodhi Palgunadi (Akun.biz alumni UMM), Jeremia Allan (Gedhang Nugget, mahasiswa MaChung), dan Kartika Wirjoatmodjo (Dirut Bank Mandiri).
Adrian Gunadi mengatakan, penetrasi retail tumbuh dari 5 persen ke 25 persen dalam 5 tahun ke depan. Tentunya hal ini menjadi peluang bagi munculnya industri teknologi baru, yang diperkuat dengan banyaknya ekonomi kreatif yang memanfaatkan e-commerce sebagai ladang berjualan produk mereka. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2016, jumlah e-commerce di Indonesia mencapai 26,2 juta e-commerce. “Angka tersebut meningkat 17 persen selama 10 tahun terakhir. Angka pertumbuhan 25 persen diperkirakan akan terjadi ditahun 2023, karena lonjakan bonus demografi yang terjadi di Indonesia,” jelas Adrian.
Diharapkan Generasi One Direction (millenial) jauh lebih kreatif, inovatif, berani, kritis untuk menjadi enterpreneur, bahkan enterpreneur ekosistem sebagai wadah komunikasi. “Sekarang teknologi sudah jadi daily life generasi milenial atau saya sebut generasi one direction, seluruh aktivitas mereka selalu melalui teknologi. Ini potensi peningkatan e-commerce. Dengan tema berani muda berani berkarya, tentunya mengajak kaum muda keluar dari zona nyaman, gigih menciptakan hal baru,” tukas Adrian.
Senada, Rektor UB Prof. Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR., MS mengatakan pertumbuhan ekonomi tersebut melibatkan mahasiswa sebagai enterpreneur muda yang penuh ide kreatif dan inovatif. “Yang hadir disini sekitar 1.200 mahasiswa bisa mewujudkan itu. Tentunya dibutuhkan sinergi antara bisnismen, pemerintah dan badan usaha, sehingga enterpreneur muda mampu berkembang lebih cepat. Misalnya, ada mahasiswa kami yang mengekspor lobster, ternyata pendapatannya lebih daripada menteri, bisa dibilang lebih dari 100 juta per bulan,” ungkap Prof Nuhfil. (rhd/yan)