Jember
Jember Implementasikan Enam Inovasi Smart City
Memontum Jember – Bimbingan teknis (Bimtek) ini merupakan salah satu kunci keberhasilan smart city, selain itu Bimtek ini dilaksanakan sebagai usaha mendasar di Pemerintah Kabupaten Jember untuk membuat suatu percepatan dalam pembangunan. Demikian disampaikan Bupati Jember dr.Hj.Faida.MMr dalam sambutannya Senin (15/10/2018) di Sosialisasi dan Bimtek Menuju 100 Smart City tahap keempat di Pendopo Wahyawibawagraha.
Selain itu Faida juga menyampaikan,
semua program yang dibuat bersama dalam smart city bertujuan agar kehidupan di Kabupaten Jember, dalam dunia pemerintahan dan kehidupan masyarakat, menjadi lebih mudah dan menjadi lebih ringkas (simple). “Yang ujungnya, program ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ” terang Bupati Faida.
Lebih jauh ia menjelaskan, ada enam inovasi terpilih yang diutamakan bagi Kabupaten Jember untuk diimplementasikan, antara lain, Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment. “Enam inovasi itu memiliki target penuntasan berbeda, Satu program tuntas di tahun 2018 dan program berikutnya akan berlanjut pada tahun 2019 hingga 2020,” ujarnya.
Dari tiga bimtek sebelumnya, lanjut Faida, telah mengerucut pada salah satu inovasi yaitu smart government, Dalam smart government ini muncul ide Sijiae, yang menjadi akronim dari sistem informasi perizinan online, sistem ini yang mengelola layanan perizinan di Kabupaten Jember.
Di inovasi siji wae ini, masyarakat bisa mendaftar secara online dan juga mengontrol pendaftaran perizinan yang diajukannya, meskipun tidak bertemu orangnya, namun IT tidak membatasi komunikasi tanya jawab,” ungkap faida. Selain pelayanan Sambung Faida, smart city dapat juga digunakan dalam sistem pertanian dan peternakan, Ini dapat membantu petani dalam mengklasifikasi data tanaman dan ternak.
“Pertanian yang modern perlu diukur dengan basis data dan perlu didukung dengan pengelolaan informasi melalui smart technology, yang diberi nama smart farmer pada bidang smart economy,” ulasnya. Lebih lanjut Faida menjelaskan ada smart living atau dikenal Jember City Center, sebuah inovasi yang fokus pada anak dan ibu, Sistem ini mendata ibu hamil, sehingga bisa dipantau perkembangan sampai saat bersalin tiba. “Karena problem di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Jember, adalah angka kematian ibu dan bayi paling tinggi,” jelasnya.
Menurut Faida, Angka kematian anak sudah ada penurunan signifikan, namun, untuk penurunan kematian ibu masih perlu upaya-upaya dalam program smart city, inovasi ini memakai aplikasi pada android, sebagai pengirim sinyal kepada bidan atau perangkat setempat jika ada ibu hamil berisiko tinggi.
“Smart living menjadi salah satu prioritas yang dikembangkan, karena menyangkut masalah jiwa,” tegasnya. Sedangkan smart society, inovasi yang dikembangkan adalah Jember ramah difabel dan dhuafa,Teknologi yang dipakai dalam inovasi ini memperbaiki basis data di Kabupaten Jember. ” Sistem ini akan melakukan pendataan dan validasi data para difabel, dhuafa, dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial).” ungkapnya (yud/yan)