Surabaya
Lewat Kuliah Tamu, Bahas Leluhur Indonesia
Menontum Surabaya—-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kuliah tamu, dengan menghadirkan narasumber dari Washington State University, USA, Ronnie Hatley, Ph.D. Acara yang diikuti oleh 50 mahasiswa jurusan Antropologi, Ilmu Sosial, Ilmu Politik, S2 dan dosen, bertajuk “Melacak Leluhur dari Taiwan, Papua, dan Pantai Champa 4200-1500 tahun yang lalu”, berlangsung di ruang Adi Sukadana, Gedung A Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus B UNAIR.
Bagian dari materi yang disampaikan Ronnie adalah Bahasa Austronesia, dengan mengibaratkan dalam istilah Bahasa membawa Budaya, keduanya dibawa Orang. Hal ini merupakan pengucapan yang menjadi budaya, seperti panggilan kepada orang yang lebih tua.
“Kebudayaan yang dibahasakan, dari umur. Memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan kakak, tante, om, yang menjadi budaya di Indonesia,” kata Ronnie Hatley.
Dalam penyebaran budaya, pada zaman terdahulu membawanya melalui alat transportasi laut, yakni kapal. Akan tetapi terdapat hal lain untuk penyebaran kebudayaannya, seperti petani.
“Selain kapal ke laut yang bisa menyebarkan kebudayaan, ada sebab lain, yaitu revolusi pertanian dan penyebaran Aurtronesia. Petani yang asalnya dari luar (luar Indonesia), kini kini menjadi budaya disini (Indonesia),” jelasnya.
Ada pula materi yang membahas soal Perantauan, yang menyamakan dengan Migrasi Austronesia. Bahwa perantau merupakan pengelana yang mencari tempat untuk tinggal, dengan waktu cukup lama.
“Perantauan ingin mendapatkan tempat yang baru untuk disinggahi, bisa dalam jangka waktu panjang. Perantau berbeda dengan penjelajah, yang ingin menemukan suafu hal yang baru,” jelasnya.
Kuliah tamu ini sengaja digelar dengan tujuan, agar mahasiswa mengetahui bagaimana leluhur yang ada di Indonesia. Juga mengetahui yang dikira memang dari leluhur Indonesia, justru pada kenyataanya tidak.
“Supaya mahasiswa tahu, ternyata yang dikira asalnya dari Indonesia ternyata bukan. Seperti ubi jalar, yang ternyata berasal dari amerika latin, bukan dari Indonesia,” ujar Fadhila Inas Pratiwi selaku moderator
Rupanya, kuliah tamu yang diadakan kurang lebih dia sampai tiga kali dalam sehari oleh FISIP UNAIR ini sering bekerjasama dengan Ronnie.
“Sudah sering terjadi kerjasama dengan Pak Ronnie untuk melakukan kuliah tamu. Sudah tiga kalian Pak Ronnie bersedia menjadi pembicara disini (Unair),” pungkasnya. (est/ano/yan)