Probolinggo

Jembatan Penghubung Antar Desa Amblas Diterjang Lahar Dingin Bromo

Diterbitkan

-

kondisi jembatan penghubung yang ambruk di terjang lahar dingin (pix)

Memontum Probolinggo—–Runtuhnya jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Wonomerto dan Kecamatan Kuripan yang berlokasi di Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo akibat diterjang  lahar dingin dari Gunung Bromo. Pembuatan jembatan dari bambu tersebut, amblas terseret arus lahar dingin dan memutus aktifitas warga di dua desa tersebut. Dikarenakan jembatan yang amblas itu merupakan akses satu-satunya bagi warga untuk braktifitas sehari-hari.


Sementara akibat ambruknya jembatan Tersebut, otomatis warga hanya bisa jalan kaki saja untuk menuju ke desa di serang sungai tersebut. Kondisi ini dikeluhkan oleh para warga yang setiap harinya melewati jembatan itu.

Idealis, hujan salah seorang warga desa yang biasa menggunakan jembatan bambu itu mengatakan bahwa kesehariannya bekerja sebagai penjual makanan di Desa seberang. Karena sukses tidak ada, hampir 3 jam  menunggu ojek. Padahal biasanya, Iswati bisa langsung mendapatkan tukang ojek karena mangkal di sekitar jembatan.

“Hampir tiga jam saya nunggu ojek disini pak, mungkin gara-gara jembatan ambruk jadi mereka gak ngojek. Mau jalan kaki, kayaknya gak mungkin pak karena jauh berkilo-kilo jaraknya,”Ujar  Iswati, Kamis (29/11/2018).

Sementaes,  Serda Edy Susanto, salah satu anggota Koramil Wonomerto, mengatakan jika mengambil jalan memutar menuju wilayah seberang, harus menempuh jarak hampir 10 kilometer. Dan Edu juga menambahkan bahwa terjangan banjir lahar dingin berasal dari lereng Gunung Bromo yang terbesar kedua kalinyam

Advertisement

“Kejadiannya persis kemarin sore, sekitar pukul 04. 00 WIB. Saat itu tiba-tiba lahar dingin datang, dan meruntuhkan jembatan penghubung itu,”Jelasnya. (Pix/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas