Kabupaten Malang
130 Desa Kabupaten Malang Diproyeksikan Jadi Wisata
Memontum-Malang–Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang proyekaikan, sebanyak 130 desa di Kabupaten Malang menjadi Desa wisata.
Lani Masruro, Kepala Bidang(Kabid) Pengembangan Destinasi Wisata Disparbud Kabupaten Malang mengatakan, dari 130 desa yang akan diproyeksikan menjadi desa wisata tersebut, 18 diantaranya telah mempunyai SK. Sementara untuk yang 112 masih rintisan, masih dalam persiapan.
“Sebenarnya desa di Kabupaten Malang potensinya sangat luar biasa. Kami sudah memetakan ada 130 desa yang diproyeksikan menjadi desa wisata. 18 diantaranya sudah di SK kan dan berkategori mandiri, maju, dan berkembang. Untuk yang 112 masih rintisan,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam membentuk sebuah desa menjadi desa wisata perlu dilakukan beberapa persiapan. Diantaranya pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Dimana menurut Lani keberadaan Pokdarwis berfungsi sebagai tangan Pemerintah Desa (Pemdes) untuk bisa menjangkau masyarakat desa yang lain.
“Pokdarwis menjadi tangan kanan Pemdes untuk bisa menyentuh masyarakat desa setempat tentang potensi yang dimiliki suaru desa. Ibarat, dia adalah ruhnya pariwisata,” tuturnya.
Lanjutnya, setelah pokdarwis terbentuk, nantinya pokdarwis lah yang bertugas menginventarisasi potensi wisata dalam suatu daerah. Yang selanjutnya untuk dianalisa, hal apa saja yang bisa dijual atau dipromosikan dalam sebuah paket wisata.
“Kemudian duduk bersama untuk merumuskan paket wisata apa saja yang bisa ditawarkan pada pengunjung nantinya. Harus bisa didiskusikan kepada Pemdes, Kecamatan dan pihak lainnya. Jika sudah jelas apa yang ditawarkan, bisa saja kemudian untuk dilanjutkan ke pihak Dinas,” ulasnya.
Kemudian, untuk persiapan lainnya yaitu paket wisata yang nantinya akan ditawarkan. Lani menyebut, dalam paket wisata pada desa wisata yaitu juga harus terdapat homestaynya.
“Hal yang dikenalkan dalam desa wisata itu adalah pola hidup warga desa setempat. Pengunjung yang berwisata ke desa wisata mengingikan adanya pengalaman hidup di desa,” terangnya.
Untuk desa wisata,sambung Lani, dibagi menjadi 4 kategori. Yakni desa wisata berbasis alam, berbasis budaya, berbasis kerajinan dan yang ke empat perpaduan dari 3 kriteria yang sebelumnya.
“Jadi sesuai dengan kearifan lokalnya masing-masing. Jika misalnya berbasis budaya, maka faktor alam jadi pendukung. Seperti di Ngadas, itu kan yang ingin dilihat pengunjung kan adat budaya yang dimiliki suku Tengger disana,” bebernya.
Ke depan, pihaknya berharap, desa-desa di Kabupaten Malang, bisa menggali potensinya masing-masing untuk bisa dipromosikan menjadi sebuah paket wisata untuk dapat dinikmati pengunjung. “Terlebih juga harus bisa bermanfaat bagi warga desa setempat,” pungkasnya.(sur/oso)