Surabaya
Dampak Amblesnya Tanah, BNI Mandek Beroperasi
Memontum Surabaya—–Dampak dari terjadi amblasnya tanah di Jalan Gubeng Surabaya, operasional Kantor BNI yang dekat dengan lokasi kejadian terpaksa diberhentikan. Karena menurut pihak BNI, hal itu samgat membahayakan karyawan maupun nasabah.
Hal tersebut disampaikan oleh Anak Agung Gede Putra, Head of Network & Services BNI Wilayah Surabaya. Agung membenenarkan, tutupnya pelayanan tersebut memang dikarenakan pihaknya khawatir terhadap amblesnya Jalan Raya Gubeng yang terjadi pada Selasa (18/12) malam pukul 21.30 Wib.
“Ya memang, kantor BNI kami tutup dan sudah kami laporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait tidak beroperasinya pelayanan kami yang disebabkan bencana ini,” katanya.
Agung menambahkan, “Kami melihat kondisi geografis seperti ini jarak kami dengan reruntuhan sangat dekat, pasti tidak aman buat pegawai dan tidak nyaman juga buat nasabah,” tambahnya.
Ia melanjutkan, untuk kerusakan bank BNI Urip Sumoharjo yaitu rusaknya pagar, sudah ditanggung oleh pihak asuransi. Dan pihak asuransi sendiri sudah datang untuk melihat kerusakannya.
Untuk uang yang berada di kantor dan ATM, menurut Agung sudah berhasil diamankan.
“Seluruh uang aset berhasil diamankan. Dan sekarang kami sedang mengevakuasi dokumen. Selain itu juga kami sedang berkoorodinasi dengan BNI Jakarta terkait kesemuanya,” tukasnya.
Agung menilai, jika di lihat di depan ada kucuran air yang berpotensi abrasi yang cukup kuat. “Kami juga khawatir akan adanya obrasi,” singkatnya.
Ditanya soal isu pembongkaran gedung, dirinya berargumen hal tersebut perlu adanya pertimbangan dari semua pihak BNI. Agung mengaku, tim unit dari Jakarta sudah melihat secra langsung dam sudah mendaptkan laporan dari unit yang ada di lokasi. “Nanti di pertimbangkan lagi sama tim unit Jakarta,” tutup Agung. (sur/yan)