Kota Malang

Jalan Bandung Biang Macet, Walikota Malang Segera Panggil 4 Kasek Madrasah

Diterbitkan

-

Wali Kota Malang Sutiaji monitoring ujicoba rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan jalan Bandung. (ist)

Memontum Kota Malang—Ujicoba rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan jalan Jakarta, jalan Surabaya, dan jalan Bandung, hingga Minggu (13/1/2019) menyisakan beberapa catatan. Hari pertama dan kedua Kamis-Jumat (10-11/1/2019), masih banyak masyarakat yang kebingungan tentang kebijakan ini. Beberapa pengendara ada yang berhenti ragu-ragu masuk di jalur utara jalan Jakarta, terutama pengendara motor. Keragu-raguan pengendara terjawab saat ada pengarahan petugas yang berjaga di ujung timur jalan Jtuakarta. Lain hal, saat hujan rintik atau deras, masih ada beberapa pengendara nekat menerobos, karena tak nampak petugas yang berjaga dan tali pembatas terputus.

Parkir paralel yang sering terjadi di jalan Bandung saat jam masuk dan pulang sekolah. (rhd)

Parkir paralel yang sering terjadi di jalan Bandung saat jam masuk dan pulang sekolah. (rhd)

Dari pantauan Memo X grup Memontum.com di lapangan, pengendara yang akan menuju jalan Veteran lebih memilih melintasi jalan Bandung, terutama saat jam operasional sekolah madrasah di kawasan tersebut yang dinilai sepi. Namun akan lain cerita, ketika jam masuk dan pulang sekolah, masih terjadi kemacetan panjang jalur selatan kawasan jalan Bandung hingga ekornya melewati jalan Pekalongan dan mendekati bundaran jalan Ijen.

Hal ini disebabkan kendaraan penjemput yang tak langsung pergi, namun memarkir di tepi jalan (luar garis) yang seharusnya dilarang. Sementara lokasi parkir tepi jalan yang tersedia telah penuh. Bahkan saat Sabtu (12/1/2019), saat jam bubaran ekstrakurikuler, kembali terulang. “Jalan Bandung macet lagi,” ungkap Endang melalui grup WA salah satu komunitas.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji juga menyoroti titik macet depan kompleks KB-BA Restu, MIN 1, MTsN 1, dan MAN 2 di jalan Bandung. “Kalau di sini lebih faktor penumpukan parkir orang tua siswa, tidak hanya depan sekolah, tapi juga sisi utara jalan. Sementara ada 2 (dua) opsi yang kita berikan. Sekolah menyediakan kendaraan antar jemput sekolah, sehingga orang tua tidak perlu mengantarkan. Dan yang kedua, drop zone kendaraan pengantar tidak diperbolehkan di area jalan raya, harus drop masuk ke area sekolah,” tegas Walikota penghobi badminton ini.

Dua opsi tersebut sempat disampaikan secara langsung kepada Kepala Sekolah MIN yang bertepatan ada di lokasi. “Nanti (minggu ini, red), kita undang semua Kepala Sekolah dari TK hingga MAN yang ada di kompleks ini,” tandas Sutiaji, usai monitoring pelaksanaan hari kedua, Jumat (11/1/2019). (rhd/yan)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas