Surabaya

KKN Unitomo, Sosialisasikan Pengurangan Resiko Bencana di Pasar Larangan Sidoarjo

Diterbitkan

-

Mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya membuat sumur biopori, Rabu (13/2). Ini bagian tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo.

Memontum.Surabaya—-Sebagai bentuk kepedulian terhadap para pedagang di Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, 80 mahasiswa yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) kembali terjun langsung melaksanakan tugasnya. Terutama dalam pengurangan risiko bencana kebakaran dan banjir di lokasi KKN. Sebelumnya, Januari 2019 lalu, mereka sudah memulai program luar kampus tersebut.

Pasar Larangan sebagai salah satu pasar besar dipilih lantaran besarnya risiko bencana seiring masalah yang ada. Penataan lapak pasar yang padat dan selokan yang tersumbat sehingga cukup sulit untuk mengantisipasinya dan pencegahannya bila terjadi bencana kebakaran dan banjir.

Ditemui disela kegiatan sosialisasi pemasangan biopori, Rabu (13/2/2019), Azizirohman selaku Ketua Kelompok KKN Unitomo ini mengatakan pemasangan biopori ini merupakan hasil pemetaan lokasi lapak dalam pasar yang sering tergenang banjir.

“Para pedagang disini sangat antusias mengikuti program sosialisasi pengurangan risiko banjir ini. Mudah-mudahan upaya ini dapat mengurangi tingkat genangan di sini,” ujar mahasiswa FKIP ini.

Menurutnya, kegiatan yang dijalani bersama mahasiswa lainnya merupakan salah satu dari beberapa rangkaian program pengurangan bencana yang telah dilaksanakan. Sebelumnya adalah pelaksanaan program sosialisasi pamflet ke pedagang tentang pengurangan risiko kebakaran akibat listrik dan penempelan stiker evakuasi di beberapa titik lokasi rawan bencana di pasar.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Nevrettia mengatakan pentingnya koordinasi program KKN tematik pengurangan risiko bencana ini dengan pihak lembaga terkait. Di antaranya, pihak pengelola pasar, PLN dan Dinas Pemadam Kebakaran. “Dari hasil studi lingkungan pasar sebelumnya terdapat beberapa temuan yang direkomendasikan seperti terdapat hidran air yang kering ditambah akses masuk yang sulit sehingga merepotkan upaya pemadaman api bila terjadi kebakaran.

Advertisement

“Hal ini tentunya harus menjadi perhatian beberapa pihak terkait seperti UPTD Pasar, PDAM dan Dinas Pemadam Kebakaran setempat,” tambah Nevrettia yang juga dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM).

Menurut rencana KKN PPM Tematik Pengurangan Risiko Bencana di Pasar Larangan Sidoarjo, kata Nevrettia, akan berakhir pada 17 Februari 2019. Dan akan ditutup dengan kegiatan sosialisasi penggunaan alat pemadam kebakaran dengan bola pemadam api serta pelantikan relawan tanggap bencana di Pasar Larangan Sidoarjo. (est/ano/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas