Kota Malang
Accounting Fair Polinema Bekali Mahasiswa Kewirausahaan Sebelum Lulus
Memontum Kota Malang – Himpunan Mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Accounting Fair 2019. Gelaran tahunan kali keempat ini untuk melatih kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa, sekaligus mengenalkan budaya Nusantara, dengan mengusung tema Misteri Kerajaan Nusantara.
Ketua Jurusan Akuntansi Polinema, Dr. Dra. Kurnia Ekasari, MM, Ak, CA, mengatakan pameran budaya ini ditujukan untuk meningkatkan kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa, dengan mengkreasikan ide-ide mahasiswa di bidang kewirausahaan, sebagai bekal sebelum lulus kuliah.
“Mahasiswa tidak lagi terbelenggu kegiatan perkuliahan, namun melalui kegiatan ini mereka bisa mengeksplorasi kreatifitasnya. Termasuk kesempatan pelatihan wirausaha yang diperoleh sebelumnya, dan diterapkan dalam pameran bazar ini,” jelas Dr. Dra. Kurnia Ekasari, MM, Ak, CA.
Sari, sapaan akrabnya, menambahkan, seluruh mahasiswa diberikan kesempatan mengulik budaya dari berbagai kerajaan di Indonesia. Mulai dari kerajaan Tidore, Ternate, Mataram, Samudra Pasai, dan lainnya. Termasuk mengulik kuliner khas tradisional daerah sekitar kerajaan.
“Kami ingin mahasiswa kami bisa melestarikan dan mengenal berbagai budaya dan kerajaan di Indonesia. Untuk menguatkan dan menarik minat pengunjung umum, mereka memakai pakaian tradisional budaya kerajaan setempat. Selain mengajak pengunjung untuk mampir dan menikmati makanan tradisional khas yang diusung,” tambah Sari.
Accounting Fair Polinema 2019 diikuti oleh 54 stand, dengan 1.457 peserta dari jurusan Akuntansi Polinema, dan umum. Selain stand pameran kuliner dan kerajaan, juga ditampilkan fashion show batik Nusantara, desain kostum, pentas seni band, dance, akustik, dan berbagai lomba lainnya.
“Alhamdulillah, animo masyarakat umum dan mahasiswa Polinema yang hadir cukup tinggi. Dari tiket yang tersedia hampir habis,” terang Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Akuntansi Polinema, Bifa Widya Rahma.
Bifa menambahkan, sebelumnya acara ini bernama Kartini Fair yang diselenggarakan setiap bulan April. Namun seiring waktu pelaksanaan selalu bergeser dari bulan April, hingga diputuskan diubah namanya menjadi Accounting Fair.
“Tak hanya diikuti oleh mahasiswa, namun juga dosen dengan bermacam lomba,” jelas mahasiswi semester 4 ini. (ad/yan