Situbondo

Anggar Putri Situbondo Rebut Medali Perunggu Pertama

Diterbitkan

-

MEDALI PERUNGGU: Maria Ulfa saat diapit Ketua KONI Situbondo, Reno Widigdyo,SH. (im)

Memontum Situbondo – Situbondo baru mendapatkan satu medali di Porprov Jatim ke-VI. Yaitu medali perunggu pada cabang olahraga (cabor) anggar untuk nomor pertandingan Epee putri.

Ialah Maria Ulfa yang berhasil mendapatkan medali tersebut. Pada babak semi final yang dilaksanakan di Bojonegoro Sport Centre (BSC) Kabupaten Bojonegoro kemarin, Maria kalah dari kontingen Probolinggo dengan skor akhir 14-15.

Ketua Kontingen Situbondo, Zicho Afria Nugroho mengatakan, meski hanya perunggu, pihaknya sudah cukup bangga.

“Karena ini adalah medali pertama yang kita raih,” katanya.

Advertisement

Menurtu Zicho, dengan perolehan medali perunggu, setidaknya akan menambah kepercayaan diri atlet yang lain. Sehigga pada cabor yang lain, Situbondo bisa kembali mengamankan medali.

“Pada hari ketiga besok (hari ini), sejumlah cabor unggulan akan dipertandingkan,” imbuhnya.

Zicho berharap, tidak hanya medali perunggu yang diperoleh. Tetapi, diharapkan mampu mendapatkan medali emas atau perak.

“Jika atlet termotivasi dan tetap percaya diri, saya optimistis akan lebih banyak lagi medali yang kita bawa pulang ke Situbondo,” ujarnya dengan penuh yakin.

Advertisement

Kemarin merupakan hari kedua pelaksanaan porprov. Ada beberapa cabor yang dipertandingkan. Sayang, cabor tersebut tersingkir di babak penyisihan. Seperti sepak takrow, panahan, senam, karate, atletik, dan catur.

Kemudian, hari ini ada beberapa cabor unggulan Situbondo yang kembali dipertandingkan. Seperti drumband, panahan aduan, dan catur.

“Diharapkan, pada hari ketiga semakin bertambah medali yang didapat, karena cabor dengan dipertandingkannya merupakan unggulan kita,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua KONI Situbondo, Reno Widigdyo,SH saat dihubungi Wartawan Memontum.com kemarin (8/7) mengatakan, pihaknya tetap optimisitis bisa mendapatkan target medali. Yaitu sepuluh medali emas.

Advertisement

“Tidak boleh berkecil hati. Persiapan yang kita lakukan sejak dua tahun membuat kami cukup percaya diri,” ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.

Atlet yang diberangkatkan sudah terbaik di antara yang baik. Reno mengatakan, seleksi pemain yang diterapkan memakai sistem degradasi. Hanya diambil atlet yang dinilai kondisinya sudah layak.

“Semoga saja bisa memberikan penampilan yang terbaik,” pungkasnya. (im/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas