Politik
Anggota DPRD Jatim Buka Pelatihan Pembuatan Olahan Hasil Pertanian di Situbondo
Memontum Situbondo – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Zeiniye, meresmikan pembukaan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi, ‘Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Non Institusional MTU’ pada kejuruan pembuat olahan hasil pertanian. Pelatihan itu, diselenggarakan oleh UPT BLK Situbondo, di Balai Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, Rabu (24/08/2022) tadi.
Dikonfirmasi seusai membuka acara pelatihan, anggota DPRD Dapil IV, Zeiniye, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk kemitraan antara Komisi E DPRD dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jatim. Secara teknis untuk di tingkat kabupaten, ditindak-lanjuti oleh UPT BLK Situbondo.
Sinergitas ini, tambahnya, sudah berjalan cukup lama dan program MTU sangat membantu karena pelatihannya secara mobile terjun langsung ke tengah masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan tidak hanya dilakukan di kantor BLK.
“Kami selaku wakil rakyat bersama UPT BLK Situbondo memotret potensi yang ada di tengah masyarakat. Selanjutnya, akan disesuaikan dengan potensi masyarakat pada masing-masing wilayahnya untuk dijadikan menu pelatihan yang dapat ditindak-lanjuti. Kami berharap adanya pelatihan ini bisa memunculkan kemandirian ekonomi kreatif masyarakat yang mampu menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Zeiniye mengatakan, ketika mereka ada progres pasca mengikuti pelatihan ini, maka DPRD Provinsi Jatim akan mensupport beberapa peralatan atau sarana prasarana yang sekiranya dibutuhkan oleh peserta. Sedangkan untuk nara sumber dan seluruh sarana-prasarana pelatihan menjadi kewenangan UPT BLK Situbondo.
Alasan dilaksanakan pelatihan ini, tambahnya, karena hasil produksi pertanian cukup banyak dan ketika dijual harganya tetap murah sebab berupa barang mentah. Kalau hasil pertanian diolah menjadi produk kuliner, akan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi, sehingga dapat menambah pendapatan perkapita keluarga.
“Kami berpesan kepada peserta atau masyarakat agar terus berinovasi dan berkreasi dalam rangka kemandirian ekonomi. Disaat ini terbuka ruang lebar untuk mencapai kemandirian ekonomi karena pemasaran bisa dilakukan melalui media sosial,” jelasnya.
Kepala UPT BLK Situbondo, Pujianto, menambahkan bahwa pelatihan kejuruan pembuat olahan hasil pertanian diikuti sebanyak 16 orang peserta, yang berasal dari warga Talkandang. Pelatihan dilaksanakan selama 18 hari, yang anggarannya berasal dari dana DBHCHT Tahun Anggaran 2022.
“Jumlah instrukturnya ada dua orang dari UPT BLK Situbondo,” singkatnya. (her/gie)