Bondowoso

Angka Stunting Bondowoso Masih Ketiga Tertinggi di Jatim

Diterbitkan

-

Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin saat membuka rembug stunting di Pendapa Bupati setempat

Memontum Bondowoso – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso harus lebih serius dalam menangani masalah stunting (kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dari tinggi badan orang seusianya, red). Karena, meskipun angka stunting hingga bulan timbang Februari 2019 sebesar 16 persen menurun dibandingkan bulan timbang Agustus 2019 sebesar 19 persen, namun stunting di Bondowoso masih tergolong tinggi.

Bahkan, data riset kesehatan dasar sampai pertengahan 2019, ini menyebutkan angka stunting di Bondowoso masih nomor tiga tertinggi se-Jawa Timur (Jatim). Kondisi ini terungkap saat rembug stunting 2019 yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso di Pendapa Bupati setempat, pagi kemarin (9/7/2019).

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, dr.Muhammad Imron

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, dr.Muhammad Imron

”Berdasarkan riset kesehatan dasar 2018, angka stunting di Bondowoso 38 persen dari jumlah balita yang ada. Angka ini tergolong kategori tinggi dan Bondowoso terbesar ketiag di Jatim,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bondowoso, dr. Muhammad Imron.

Namun, mantan Kepala Puskesmas Maesan ini mengungkapkan, data riset kesejaran dasar berbeda dengan data Dinkes Bondowoso. Yakni, sampai Agustus 2018 stunting di Bondowoso sebesar 19 persen. Hingga Februari 2019 menurun menjadi 16 persen dari jumlah 48 ribu balita di bawah usia 2 tahun.

”Maka dari itu, kami melakukan maping dan ditemukan beberapa desa di kecamatan menjadi kantong-kantong stunting. Disitulah, kedepan kami berkomitmen terus menekan angka stunting di Bondowoso, sehingga angkanya semakin rendah,” ungkapnya.

Advertisement

Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin yang membuka rembung stunting sangat berharap pada 2020, angka stunting di Bondowoso menurun signifikan. Sehingga, kedepan Bondowoso lepas dari status angka stunting nomor tiga tertinggi se-Jatim.

”Untuk bisa mencapai itu, seluruh pihak utamanya Dinkes Bondowoso harus benar-benar memfungsikan perannya dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Seperti pelayanan dalam meningkatkan pemenuhan gizi anak dan pola asuh mencetak generasi anak lebih baik,” harapnya. (ido/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas