Jombang
Antisipasi dan Tanggap Bencana, BPBD Jombang Libatkan Relawan

Memontum Jombang – Musim penghujan yang sudah mulai merata, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, pun mulai siap sedia. Tidak hanya dalam mengantisipasi, namun juga dalam melakukan penanganan bencana.
Menanggapi kesiapsiagaan itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Abdul Wahab, mengatakan bahwa sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Baik itu jaringan formal atau kedinasan, juga jaringan non formal, seperti relawan.
“Kebetulan kita punya beberapa jaringan. Contohnya, jaringan relawan yang banyak tersebar di seluruh Kabupaten Jombang. Sehingga, sekecil apapun kejadian yang terjadi di pelosok Kabupaten Jombang, pasti terpantau. Selain itu, ada Kasi Trantib Penyelamatan yang merupakan agen BPBD Kabupaten Jombang, serta punya komunikasi langsung dengan pusat komunikasi yang ada di BPBD,” ujarnya, Kamis (02/12/2021).
Baca juga
- Dua Balita dan Empat Anak Kecil Jadi Korban Truk Pelayat Alami Rem Blong Probolinggo
- Ratusan Pembalap Jatim Meriahkan Drag Bike Situbondo Dandim Cup 2023
- Sambut Kurban, Bupati Lamongan Launching Bursa Hewan Ternak untuk Kurban melalui Aplikasi Si Sapi
- Sekolah Unggulan yang Digagas Bupati Kediri Dibuka, Maju dan Keluar dari Zona Kemiskinan Jadi Motivasi
- Truk Membawa Rombongan Puluhan Pelayat Alami Rem Blong di Probolinggo, Satu Meninggal dan Puluhan Dirawat
Relawan BPBD, tambahnya, komunitasnya tidak terlalu banyak. Tetapi, masing-masing komunitas anggotanya tersebar dan memiliki jaringan di seluruh Kabupaten Jombang.
Adapun relawan BPBD tersebut, terangnya, adalah mulai Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), Sentra Komunikasi (SenKom), Semangat Masyarakat Relawan (SEMAR), Satuan Banser Tanggap Bencana (BAGANA). “Jumlah relawan BPBD yang tersebar di seluruh Kabupaten Jombang, ada sekitar 750 orang. Sehingga, kejadian apapun seperti banjir serta angin puting beliung pasti seketika tersampaikan ke pusat pengendali oprasi. Kondisi Kabupaten Jombang saat ini di bandingkan Nganjuk, Kediri serta Mojokerto, relatif lebih aman. Meski demikian, kami intens melakukan pemantauan dan antisipasi,” paaprnya.
BPBD sendiri, tambahnya, juga memiliki langkah dalam menghadapi bencana. Seperti banjir, langkah pertama adalah pendirian dapur umum, BPBD sudah menjalin hubungan dengan Dinas Sosial. Ssehingga, dapur umum bisa di aktifkan sewaktu-waktu serta di desa-desa sudah disiapkan untuk pendirian dapur umum mandiri
“Desa-desa rawan bencana seperti desa di sepanjang Kali Konto mulai dari Kecamatan Ngoro, Gudo, Perak serta Bandar Kedungmulyo kita bina untuk menjadi desa tangguh bencana. Secara kebencanaan mereka rawan tetapi kita edukasi kader-kadernya agar mereka menjadi tangguh menghadapi bencana yang datangnya tiba-tiba,” tuturnya
Pembentukan desa tangguh bencana sendiri, ujarnya, memiliki proses mulai pembentukan kader desa, pembentukan forum komunikasi desa sampai pembentukan kelompok-kelompok kader pembina di tingkat dusun. Dan yang tidak kalah pentingnya, pembekalan simulasi evakuasi terkait jalur evakusasi, titik kumpul, titik pengungsian. (azl/sit)

-
Hukum & Kriminal2 hari
Identitas Pria Bunuh Diri di Jembatan Suhat Terungkap, 2022 Pernah Coba Lakukan Aksi Serupa
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Dua Pelaku Curanmor Diamuk Massa di Alun-alun Kraksaan Probolinggo
-
Kota Batu6 hari
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Rampung dan Siap Ditempati, Pelaksana Lakukan Perawatan
-
Hukum & Kriminal2 hari
Bunuh Diri dengan Melompat dari Jembatan Suhat, Tubuh Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mati Terbawa Arus
-
Lumajang2 minggu
Bupati Lumajang Terima Anugerah Upakarti Tinarbuka Artheswara untuk Kategori Bupati
-
Kota Batu6 hari
Penempatan Pasar Induk Among Tani Dilakukan Bertahap, 1.097 Pedagang Pasar Pagi harus Menunggu
-
Kabar Desa2 minggu
Memo X Tulungagung Turut Sukseskan Halal Bihalal dan Peresmian Masjid An-Nur
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Gegara Anak, Sang Orang Tua di Probolinggo Dilaporkan Dugaan Kekerasan