Pendidikan
Antisipasi Kluster Sekolah, Dispendikbud Situbondo Keluarkan Surat Edaran Syarat PTM
Memontum Situbondo – Tingkat penularan Covid-19 di sekolah SD dan SMP (kluster sekolah, red) di Situbondo, terbilang cukup tinggi. Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) setempat, hingga hari Selasa, 22 Februari 2022, ada 20 sekolah yang siswa atau gurunya terpapar virus Corona.
Menyikapi hal tersebut, Plt Kadispendikbud Situbondo, Siti Aisyah, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengeluarkan surat edaran (SE) yang berisi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM), bisa dilakukan apabila capaian vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama sudah mencapai 100 persen. “Ini sesuai arahan Bapak Bupati, pada Senin 21 Februari, kemarin. Beliau meminta kepada kami, keselamatan siswa dan guru harus diprioritaskan. Bagi sekolah yang siswa atau gurunya ada positif Covid-19, maka dihentikan sementara PTM nya,” ujarnya saat ditemui memontum di kantornya, Selasa (22/02/2022).
Aisyah menambahkan, Surat Edaran (SE) tersebut rencananya akan diedarkan ke Korwil SD dan lembaga SMP pada hari Rabu (23/02/2022) besok. “Karena kondisinya mendesak, ini sekarang saya buat suratnya dan secepatnya kita kirim,” tegasnya.
Lebih lanjut Aisyah mengungkapkan, bukan hanya siswa saja yang capaian vaksinasinya harus 100 persen. Melainkan, juga untuk guru dan staf TU. “Kita ingin PTM ini bisa berjalan dengan aman. Sehingga, semua harus sudah divaksin,” imbuhnya
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Tidak hanya itu yang disampaikan perempuan berhijab ini, dirinya mengaku, memang ada beberapa wali murid yang keberatan apabila PTM tidak dilanjutkan hanya gara-gara ada sebagian kecil siswa maupun guru yang terpapar Covid-19. “Dan mayoritas siswa maupun guru yang positif virus Corona, adalah mereka yang belum mengikuti vaksinasi. Sehingga, saya mengajak wali murid agar mengizinkan anaknya ikut vaksinasi. Karena vaksin Covid-19 ini aman, halal dan tidak menimbulkan efek samping. Dengan begitu PTM ini bisa terus terlaksana,” ucapnya.
Aisyah menyampaikan, hingga hari Senin (21/02/2022) kemarin, capaian vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun sudah diangka 22.606 orang atau 56,17 persen dari total sasaran 40.244 anak. “Kami jajaran Dispendikbud Situbondo terus bekerja ekstra agar capaian vaksinasi ini bisa segera rampung. Bahkan, untuk yang usia 6 tahun kita sudah menyisir di TK, karena ada yang masih duduk dibangku itu (TK, red),” terangnya.
Aisyah menghimbau kepada siswa dan guru untuk terus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, secara ketat. “Tetap terapkan 5M. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak satu sama lainnya, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kemudian rajin berolahraga serta makan-makanan bergizi,” paparnya.
Sekedar informasi, adapun 20 sekolah yang ditutup sementara akibat siswa atau gurunya terpapar Covid-19 adalah, SDN 1 dan 2 Dawuhan, SD Emanuel, SDN 1 dan 3 Wonorejo, SDN 1 dan 4 Jangkar, SDN 1 Besuki, SDN 2 Sumberanyar, SDN 1 Kalianget, SMPN 1, 3 4 dan 5 Situbondo, SMP Emanuel, SMPN 1 Banyuputih, SMPN 3 Besuki, SMPN 2 Panarukan, SMPN 1 Banyuglugur serta SMPN 1 Asembagus. (her/sit)