Sidoarjo

Antre Pengambilan Tilang Meluber Hingga di Jalanan, Pelanggar Mengeluh

Diterbitkan

-

ANTRE - Ribuan pelanggar Lalu Lintas selama Operasi Zebra 2018 mengantre berjam-jam untuk mengambil barang bukti tilangan di Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Jumat (16/11/2018).

Memontum Sidoarjo – Para pelanggar lalu lintas terpaksa mengeluhkan antrean pengambilan barang bukti tilang di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo. Hal ini disebabkan antrean pengambilan bukti tilangan itu meluber hingga ke JL Sultan Agung Sidoarjo.

Ribuan pelanggar lalu lintas ini mengeluh lantaran untuk mengambil bukti tilangan baik berupa STNK maupun SIM,  membutuhkan waktu berjam-jam. Selain itu, antrean juga memanjang dibawa terik matahari mulai halaman kantor Kejari Sidoarjo hingga jalan raya dan kerap memicu kemacetan itu. Padahal yang kena tilang ini bukan hanya warga Sidoarjo, melainkan juga dari sejumlah Kabupaten dan Kota lain di Jawa Timur.

Para pelanggar lalu lintas ini mengeluh. Hal ini disebabkan setiap ada operasi seperti Operasi Zebra Semeru 2018 yang digelar selama hampir 2 pekan antrean pengambil tilangan dari tahun ke tahun tak ada solusinya. Bahkan terkesan dibiarkan hingga menimbulkan dugaan praktek pencaloan pengambilan bukti tilang itu.

ANTRE - Ribuan pelanggar Lalu Lintas selama Operasi Zebra 2018 mengantre berjam-jam untuk mengambil barang bukti tilangan di Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Jumat (16/11/2018).

ANTRE – Ribuan pelanggar Lalu Lintas selama Operasi Zebra 2018 mengantre berjam-jam untuk mengambil barang bukti tilangan di Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Jumat (16/11/2018).

Selain itu penerapan e tilang tidak berjalan maksimal. Hal ini lantaran masih banyak pelanggar lalu lintas yang menerapkan e tilang tetapi kebingungan mengambil bukti tilangannya. Hal ini dibuktikan dengan pelanggar yang membayar e tilang di bank, tetapi praktek pengambilan bukti tilangannya tetap mengantre ke di kantor Kejari Sidoarjo layaknya pelanggar yang membayar manual di loket tilang Kejari Sidoarjo.

Advertisement

Salah seorang pelanggar Lalu Lintas asal Malang, Arin mengaku dirinya sudah ditilang dengan sistem e-tilang. Akan tetapi prakteknya dirinya masih harus mengambil dokumen tilang di Kejari Sidoarjo layaknya yang ditilang biasa dengan membayar denda manual menggunakan uang cash.

“Jelas saya mengeluh, karena sesampainya di kantor Kejaksaan (Kejari) Sidoarjo harus antre dan menunggu hingga berjam-jam. Apalagi antreannya mengular cukup panjang,” keluhnya, Jumat (16/11/2018).

Arin mengaku karena dirinya bekerja terpaksa datang ke kantor Kejari Sidoarjo pagi-pagi untuk mengambil bukti tilang atas pelanggaran yang dilakukannya. Namum hingga menjelang hampir waktu Salat Jumat belum bisa diambil barang bukti tilang itu.

“Terpaksa hari ini harusnya izin bekerja setengah hari, akhirya bolos kerja. Antrean panjang ini seakan tak tertata dan tak ada solusi baik dari petugasnya. Saya yakin yang dari luar kota bukan hanya saya tapi juga pelanggar lain yanh berasal dari luar kota,” imbuhnya.

Advertisement

Keluhan yang sama disampaikan pelanggar lalu lintas lainnya, Asmudi yang ditilang dengan sistem e tilang. Menurutnya, dirinya kebingungan dengan proses e-tilang. Apalagi, dirinya sudah membayar denda pelanggaran dengan cara transfer via bank. Akan tetapi, saat datang ke Kejaksaan (Kejari) Sidoarjo untuk pengambilan tilang, ternyata masih terjebak dalam antrean panjang dan mengular itu.

“Justru saya pengen cepat. Makanya mau dikenai e tilang itu. Tapi prakteknya, sudah membayar pakai e-tilang lewat BRI sesuai arahan petugas kepolisian, dengan harapan saat pengambilan bukti tilang bisa lebih mudah. Ternyata, sama saja dengaj lainnya harus antre panjang. Tak ada bedanya antara bayar e-tilang dan bayar manual (cash),”  ungkapnya.

Warga Surabaya ini mengaku seharusnya ada pelayanan lain. Misalnya kayak di Kejari Surabaya layanan antar bukti tilang. Hal ini memudahkan para pelanggar yang bekerja atau sibuk dengan urusan usahanya.

“Setahu kami di Sidoarjo dari dulu setiap ada momen operasi polisi antreannya mengular. Tak ada solusinya. Solusi e tilang pengambilannya tetap antre panjang,” tegasnya.

Advertisement

Sementara salah seorang petugas loket tilang mengaku dalam sehari itu ada sekitar 9.000 pelanggar lalu lintas yang dijadwalkan mengambil bukti tilang yang disita polisi. Sementara petugasnya terbatas. Pihaknya mengaku sudah bekerja maksimal.Wan/yan

Advertisement
Lewat ke baris perkakas