Kota Malang

Atasi Backlog Perumahan, BTN Kenalkan Literasi Properti

Diterbitkan

-

Deddy Indrasetiawan, salah satu developer properti memberikan gambaran bisnis properti. (rhd)

Memontum Kota Malang—Dalam upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun 2019 yang diprediksi oleh pemerintah mencapai 5,3 persen, meningkat dibandingkan tahun 2018 lalu yang tercatat sebesar 5,17%. Selain sebagai Bank Penyalur Fasilitias Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga aktif melakukan edukasi dan literasi terkait bisnis properti dan pengembangan kuantitas dan kualitas developer di Indonesia.

Segmentasi milenial memiliki peluang besar turut bergerak dalam bisnis properti, dengan menjadi entrepeneur dan developer muda yang sukses. Pasalnya, jumlah developer berkualitas diharapkan mampu bertambah untuk mengatasi backlog (defisit ketersediaan rumah, red) perumahan yang sangat tinggi. Tercatat, backlog perumahan di di Malang sebanyak 18.577 unit, di Provinsi Jawa Timur sebanyak 909.544 unit, dan di Indonesia sekitar 11,4 juta unit, menjadi pekerjaan rumah pemerintah, pengembang properti, dan perbankan untuk memperbaikinya. Sekaligus menjadi peluang untuk dipenuhi pengembang properti.

“Literasi properti dan workshop bertujuan memperdalam pengetahuan terkait peluang dan tantangan bisnis properti. Agar para milenial tertarik menjadi pengembang properti yang masih dibutuhkan. Selain itu, kebutuhan properti khususnya tempat tinggal, tidak akan surut karena faktor bonus demografi. Para milenial yang masuk pada usia produktif sebagai tulang punggung ekonomi, sekaligus menjadi target utama pasar properti tanah air,” kata Direktur Strategis dan Complient Bank BTN, R. Mahelan Prabantarikso, di Dome UMM, Selasa (5/3/2019).

Rektor UMM Fauzan dan Direktur Strategis dan Complient Bank BTN, R. Mahelan Prabantarikso, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Rektor UMM Fauzan dan Direktur Strategis dan Complient Bank BTN, R. Mahelan Prabantarikso, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Menurutnya, geliat sektor properti mulai membaik tahun 2017-2018, setelah sebelumnya mengalami tekanan pada tahun 2015-2016. Sejumlah faktor penekan, antara lain ketidakpastian politik, tingkat hunian rendah dan perlambatan ekonomi. “Tahun 2018 mulai membaik, karena relaksasi kebijakan uang muka pembelian rumah dari Bank Indonesia. Melalui program sejuta rumah yang makin luas dengan didorong program subsidi pembiayaan perumahan dari pemerintah. Serta semakin pesatnya pembangunan infrastruktur yang mendukung perkembangan properti di sejumlah wilayah di Indonesia,” jelas Mahelan.

Indeks Harga Rumah atau House Price Index (HPI) meningkat seiring jumlah penduduk, perkembangan sarana, dan infrastruktur, transportasi, dan permintaan rumah yang meningkat. Sementara jumlah lahan untuk perumahan makin tergerus. Pada riset yang dibuat Housing Finance Center BTN, khusus wilayah Jawa Timur, BTN HPI mencapai 181,42 pada Q4-2018. Sementara itu,khusus BTN HPI di Malang tercatat 167,71 pada Q4-2018 meningkat 6,95% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. “Peningkatan HPI di Malang terdorong oleh tingginya backlog atau kurangnya pasokan perumahan dibandingkan kebutuhan rumah,” bebernya.

Advertisement

Terkait hal itu, Bank BTN menjalin kerjasama MoU dan menggelar workshop kuliah umum pada 40 perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selanjutnya, Bank BTN memberikan pelatihan properti, membuka program Mini MBA in Property, dan pendampingan para developer muda, serta pengawasan proyek properti. “Kualitas pengembang properti harus diperhatikan dan ditingkatkan, karena saat ini marak pengembang properti bodong yang asal-asalan menggarap proyek properti yang berpotensi merugikan konsumen,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Rektor UMM Fauzan, mengatakan kerjasama dengan BTN melengkapi kerjasama UMM dengan 146 BUMN. Dengan BTN, bank yang memiliki core bisnis perumahan, UMM bekerjasama di bidang mini MBA untuk membekali mahasiswa membangun properti atau bisnis properti. “Tahun 2019 ini, UMM akan mengembangkan 6 jurusan vokasi mulai D2 hingga D4. Khusus BTN, masuk dalam pengembangan bisnis properti,” jelas Fauzan. (adn/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas