Berita
Awal 2020, PT HM Sampoerna Diujung Tanduk
Memontum Pasuruan – Keperkasaan pabrik rokok HM Sampoerna yang telah berdiri di masa penjajahan 1930, dengan produk rokok yang sangat populer Dji Sam Soe. Pada era melinium ini harus terseok-seok dan jatuh bangun, diawali tahun 2005 lalu pabrik milik Liem Seeng Tee diakuisisi oleh raksasa cigaret dunia yakni Philip Mooris Internasional.
Memasuki awal tahun 2014, kembali PT HM Sampoerna bergejolak dengan menutup pabriknya yang berada di Jember dan Lumajang, tak hayal ribuan pekerjanya di PHK.
Selang 6 tahun kemudian (tahun 2020), kembali didera gonjang-ganjing diduga lantaran merosotnya produksi dan penjualan rokok jenis kretek atau cerutu.
Akibat dugaan merosotnya produksi dan penjualan rokok kretek diawal tahun 2020, kembali Philip Mooris Internasional pemilik PT HM Sampoerna menutup salah satu pabriknya yang berada di Kab.Pasuruan tepatnya di Kecamatan Sukorejo.
Rencana penutupan salah satu pabriknya yang berada di Sukorejo tersebut, setidaknya ratusan buruh segera dirumahkan atau PHK massal.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Tobat Ketua PUK SPSI PT HM Sampoerna-Sukorejo, pihaknya membenarkan adanya rencana PHK massal yang dilakukan managemen PT HM Sampoerna dalam waktu dekat ini.
“Benar mas, PT HM Sampoerna plant Sukorejo akan segera mem-PHK pekerjanya, dengan program pensiun dini,”tegasnya.
Lebih lanjut diterangkan olehnya, program PHK yang dibalut dengan program pensiun dini ini telah diumumkan oleh management pada pertengahan bulan Februari lalu.
Saat ini sudah lebih 200 orang yang mengajukan pensiun dini. Program pensiun dini diprioritaskan pada karyawan yang masa kerjanya mendekati usia pensiun. Namun tidak menutup kemungkinan karyawan usia produktif bisa mengikuti program tersebut.
Karyawan diberikan cukup waktu untuk berfikir dan konsultasi dengan keluarga untuk mengajukan pensiun dini. Finalisasi dan perundingan bipartrit akan segera dilaksanakan.
“Pihak managemen juga telah menawarkan kompensasi atas program pensiun dini tersebut. Pekerja yang mengajukan pensiun dini, dijanjikan dana pesangon pensiun yang melebihi aturan ketenagakerjaan. Selain itu, karyawan yang pensiun juga diberi kesempatan untuk mengikuti program pelatihan kewirausahaan,” pungkas Tobat.
Sementara itu lain halnya, komentar dari beberapa pekerja yang sempat diwawancarai Memontum.com, sebut saja Miaseh (nama samaran).
“Memang ada program pensiun dini, tapi untuk kabar uang pesangon pensiun dini melebihi yang ditentukan oleh perundangan yang ada,tampaknya hal tersebut hoax atau belum nyata. Perundingan antara perwakilan pekerja dengan perusahaan saja (bipartrit) belum dilakukan,” ujarnya.
“Takutnya nanti diberi pesangon lebih, tapi kemudian ada perhitungan pajak ini-itu yang dibebankan pada kami (pekerja) dan akhirnya hanya menerima secuil,”imbuhnya yang diamini sejumlah rekan kerjanya.
Dari informasi yang berkembang diluaran yang berhasil dihimpun Memontum.com, setelah menutup plant Sukorejo. PT HM Sampoerna juga segera menutup plantnya yang berada di Kecamatan Beji atau tepatnya PT BMKU mitra produsksi sigaret kretek.(hen/oso)