Jember
Bagi Takjil adalah Sedekah di Bulan Ramadan
Jember, Memontum – Setiap Ramadhan tiba, berbagai macam kegiatan untuk menyemarakkan bulan penuh berkah itu dilakukan oleh umat Islam, salah satunya dengan memberi makanan dan minum untuk berbuka puasa (takjil).
Pemberian takjil dilakukan dengan cara yang berbeda beda, ada pemberian yang dilakukan di jalan raya, ada pula takjil di bagikan ke yayasan seperti yayasan anak yatim – piatu, ada pula yang di bagikan ke kaum dhuafa, pengemis dan orang tidak mampu.
Namun pemberian takjil kali ini yang marak dilakukan adalah On the road atau memberikan takjil di pinggir jalan raya, karena pemberian takjil pinggir di jalan raya selain praktis juga tidak membutuhkan energi.
Sedekah dengan memberi makanan dan minuman untuk berbuka puasa (takjil) ini dilakukan oleh berbagai kalangan, baik perorangan, instansi maupun lembaga dan komunitas bahkan komunitas Non muslim, sebagai wujud menyemarakkan Bulan Ramadan.
Pembagian Takjil ini dilakukan ketika menjelang waktu berbuka puasa di mulai 16.30 sampai tiba saat buka puasa, ini bertujuan supaya para pengendara yang rumahnya jauh dan tidak dapat berbuka puasa tepat waktu bisa berbuka.
Seperti yang dilakukan relawan Boemi Jember, Selasa (7/5/2019) sore mereka membagikan takjil berupa nasi bungkus lengkap dengan lauk pauknya di sepanjang jalan raya Trunojoyo, tepatnya di sekitaran departemen Store Matahari yang terletak kelurahan/kecamatan Sumbersari kabupaten Jember.
Gangsar widodo Ketua relawan Boemi Jember saat ditemui Memontum.com disela-sela pembagian takjil mengatakan pemberian takjil ini merupakan bentuk berbagi ke sesama (bersedekah), dengan memberikan hak orang lain maka rejeki yang kita peroleh akan bersih dan berkah serta barokah.
“Artinya sebagian rejeki yang kita peroleh ada hak orang lain yang wajib kita keluarkan.” Kata pria yang akrab di sapa Gangsar ini.
Pembagian takjil ini lanjut Gangsar, bukan hanya dilakukan di jalan raya namun juga untuk anak yatim – piatu dan kaum duafa, kegiatan pembagian takjil ini akan berlangsung mulai kemaren (puasa dapat 2 hari) sampai 3 hari sebelum akhir ramadhan nanti ( 27/5/2019) sehingga setiap hari pengguna jalan bisa menikmati takjil tersebut.
“Berbagi takjil dengan masyarakat pengguna jalan sangat berkesan, selain mendapat pahala karena membantu pengguna jalan agar tidak terlambat berbuka puasa, kegiatan itu juga dapat mempererat hubungan kekeluargaan sesama Muslim, ” terangnya.
Sementara seorang pengguna jalan Ahmad asal desa randu agung kebupaten Lumajang mengungkapkan sangat terbantu dengan pembagian adanya takjil ini.
“Sehingga dengan kegiatan ini, para pengendara yang melaksanakan puasa dan sedang melakukan perjalanan bisa berbuka puasa, ” ungkapnya menandaskan. (yud/oso)