SEKITAR KITA
Balitbang Pertanian RI dan DPKH Situbondo Gelar Bimtek Kemandirian Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal
Memontum Situbondo – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian RI bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Situbondo menggelar Bimbingan teknis kemandirian pakan berbasis sumberdaya lokal pakan kesehatan dan pengelolaan limbah ternak, Rabu (27/10/2021).
Kegiatan bimbingan teknis yang berlangsung di Pendopo Balai Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo ini dihadiri oleh komunitas pengelola limbah sapi, peternak sapi dan petani sorgum Kabupaten Situbondo ini dilaksanakan menggunakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Adapun yang menjadi narasumber kegiatan ini antara lain Ir Nafiatul Umami, S.P.t. MP, Ph.D, IPM, ASEAN. Eng yang menerangkan materi tentang potensi sorgum sebagai pakan ternak, Dr Yenny Nur Anggraeni dengan materi manajemen pakan ternak sapi, Dr Reza dengan materi manajemen kesehatan ternak, Dr Etty Pratiwi dengan materi pengantar praktek pembuatan pupuk organik. Selanjutnya, diskusi Post Test yang disampaikan oleh Dr Setiasih dan praktek pembuatan pupuk organik yang disampaikan oleh Dr Etty Pratiwi
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
Keterangan yang disampaikan Dr. Ir. Dicky Pamungkas kordinator program Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) wilayah Jatim ini menjelaskan bahwa, bimbingan teknis ini tindak lanjut dari program Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif Badan Penelitian dan pengembangan pertanian.
“Bimbingan teknis ini mengajarkan cara memberikan pakan ternak, cara mengetahui kesehatan ternak dan cara mengelola limbah sapi potong kepada komunitas pengelola limbah sapi, peternak sapi dan petani sorgum Kabupaten Situbondo agar lebih trampil dalam memanajemen hal tersebut diatas,” jelas Dr. Ir. Dicky Pamungkas.
Lebih lanjut, Dr. Ir. Dicky Pamungkas mengatakan bahwa, bimbingan teknis kegiatan Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif ini dilaksanakan sebagai upaya komunikasi dengan petani dan peternak yang ada di Kabupaten Situbondo agar memahami teknologi inovasi yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian RI.
“Jadi inovasi yang kita berikan kepada komunitas petani dan peternak di Situbondo, yakni varitas unggul surgom yang akan ditanaman sekitar 50 hektar lahan milik petani Situbondo. Agar tanaman sorgum ini mempunyai daya ungkit pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), maka kami akan terus bergerak melakukan pengembangan penanaman sorgum di lahan-lahan marginal milik petani Situbondo,” tutur Dicky Pamungkas.
Tak hanya itu yang disampaikan Dicky Pamungkas, namun dia juga menjelaskan bahwa, para petani sorgum Situbondo akan mendapat stimulus dalam mengembangkan tanaman sorgum untuk pakan ternak. “Tujuan dari kegiatan kita, yakni kemandirian pakan berbasis sumber daya lokal. Dengan kemandirian pakan ini, maka populasi ternak di Indonesia, khususnya di Kabupaten Situbondo Jawa Timur semakin berkembang. Sebab, populasi ternak sapi di Kabupaten Situbondo nomor 5 di wilayah Jawa Timur,” jelasnya.
Dicky Pamungkas juga menjelaskan bahwa, dengan dilaksanakan bimbingan teknis kepada peternak dan petani di Kabupaten Situbondo, maka skill dan wawasan mereka semakin mumpuni dalam memanajemen pertanian sorgum dan peternakan sapi.
“Mereka kita harapkan bisa merawat ternak dan bertani dengan inovasi yang diajarkan oleh para narasumber tadi yang bertujuan meningkatkan populasi ternak dan mensejahterakan kehidupan para peternak dan petani itu sendiri,” ujarnya. (her/gie)