Jember

Bangkai Hiu Tutul Penyu, Terdampar di Pantai Tanjungsari Jember

Diterbitkan

-

Bangkai Hiu Tutul Penyu, Terdampar di Pantai Tanjungsari Jember

Jember, Memontum – Seekor hiu tutul dan Penyu ukuran jumbo di temukan nelayan, terdampar di bibir pantai Tanjungsari Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten, Sabtu (14/9/19) sekitar pukul 06.00. Kedua hewan langka itu ditemukan dalam kondisi sudah mati.

Meski sudah dalam mati namun kondisi ikan Hiu Tutul terlihat masih segar, sebaliknya bangkai penyu dalam dalam kondisi sudah membusuk, adapun jarak lokasi penemuan bangkai hiu tutul dengan bangkai penyu sekitar 500 m ke barat.

Beredarnya kabar penemuan kedua bangkai binatang langka ini,sontak membuat heboh warga sekitar pantai Tanjungsari, mereka berbondong-bondong mendatangi Pantai Tanjungsari, untuk menyaksikan langsung di lokasi penemuan kedua hewan langka itu.

Informasi yang berhasil dihimpun memontum.com menyebutkan, sebelum peristiwa ini terjadi, sekitar satu minggu lalu ada beberapa nelayan mengaku telah melihat ikan hiu muncul ke permukaan laut dan berkeliaran di pinggiran pantai Tanjungsari, padahal selama ini nelayan di situ tidak pernah melihat ikan hiu tutul yang berkeliaran kesana-kemari apalagi hingga ke pinggir pantai.

Advertisement

“Saya menduga mungkin ikan hiu yang kemarin berkeliaran adalah ikan hiu yang sama dengan bangkai hiu yang di temukan sekarang ini,” ujar Ashari seorang nelayan asal Desa Kepanjen.

Terkait penemuan dua binatang langka ini, Pj Kepala Desa Kepanjen H Imam Suroso menjelaskan, bahwa dirinya mengetahui hal ini atas laporan dari warga nelayan.

“Penemuan ikan hiu dan penyu sudah saya laporkan ke Pihak Kecamatan Gumukmas kemudian akan di tindak lanjuti melalui Dinas Perikanan yang ada di Kecamatan,” kata Imam.

Baca : Ikan Paus Terdampar Mati di Pantai Eks Tambang Pasir Besi Lumajang

Advertisement

Sementara itu petugas Lapangan Dinas Perikanan Kecamatan Gumukmas Imam Syafi’i mengatakan jika ikan Hiu tutul warna hitam yang baru saja di temukan nelayan, sebenarnya habitatnya berada di laut utara.

“Hiu tutul ini biasanya hidup di perairan dalam, kemungkinan suasana dingin sehingga ikan itu naik ke permukaan untuk mencari kehangatan,” terang Syafi’i.

Imam mewanti-wanti kepada masyarakat, agar jangan mengkonsumsi ikan tersebut,karena di khawatirkan akan menyebabkan Penyakit yang berbahaya.

“Rencananya sore ini akan di kubur tadi sudah di lakukan pengecekan ukuran dan berat badan ikan, panjang kurang lebih 5 m, lebar 1 m dan berat 1,5 ton,” pungkasnya. (rir/yud/oso)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas