Hukum & Kriminal
Bangunan Dua Lantai PT Kertas Leces Terbakar, Diduga Akibat Konsleting Listrik
Memontum Probolinggo – Kebakaran terjadi di kompleks PT Kertas Leces (PT KL) di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/02) pagi.
Kobaran api yang tidak diketahui asal muasalnya, tiba-tiba membakar isi bangunan lantai dasar perusahaan yang terletak di Jalan Raya Leces, Probolinggo.
Baca: Sempat Viral Akibat Serempetkan MPU ke Anggota Polantas, Warga Probolinggo Terancam 15 Tahun Penjara
Beruntung, dalam kejadian itu, kobaran api tidak sampai merembet kemana-mana. Termasuk, tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.
Kapolsek Leces, AKP Ahmad Gandi, mengatakan bahwa api pertama kali terlihat sekitar pukul 05.00. Petugas keamanan pabrik mengetahui kejadian itu, lantas mencoba untuk memadamkan api dengan alat seadanya.
Namun, dikatakan Gandi, kobaran api yang melalap bangunan penyimpanan barang dan dokumen di belakang pos satpam itu, tidak langsung padam. Sehingga, beberapa petugas menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar), untuk membantu pemadaman api.
Tidak sampai 30 menit, api sudah menghanguskan sejumlah barang yang ada di bangunan. Api mulai terkendali, setelah satu unit kendaraan Damkar milik Pemkab Probolinggo, tiba di lokasi dan melakukan pemadaman.
“Barang-barang yang ludes terbakar hanya yang tersimpan di lantai dasar. Sementara ruang lantai 2, tidak sampai hangus setelah api berhasil dipadamkan oleh Tim Damkar. Penyelidikan sementara, kebakaran diduga karena terjadi konsleting listrik. Percikan api kemudian menyambar barang yang mudah terbakar di dalam bangunan,” jelas Kapolsek.
Baca Juga: Program Seribu Sapi Mulai Digulirkan di Lumbang Probolinggo
Mantan Kanitlaka Satlantas Polres Probolinggo Kota itu menambahkan, saat ini api sudah sepenuhnya padam. Pembasahan juga telah dilakukan sebagai antisipasi munculnya bara api yang berpotensi menyebabkan kebakaran kembali terjadi.
Pembasahan dilakukan untuk memastikan api benar-benar padam. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 20 juta,” ungkapnya. (geo/sit)