Hukum & Kriminal
Bangunan Rumah dan Pabrik Kerupuk di Situbondo Terbakar
Memontum Situbondo – Kebakaran hebat melanda rumah dan pabrik pembuatan kerupuk di Dusun Bataan, Desa Kalimas, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Senin (18/07/2022) tadi. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 180 juta.
Menurut Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo, Puriyono, bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00. “Waktu itu Pak RT setempat atas nama Amir, melihat kobaran api yang berasal dari gudang penyimpanan kayu bakar (bonggol jagung) di samping rumah Ibu Niti (77) dan pabrik kerupuk milik Hadirik,” ucapnya.
Sontak, tambahnya, Amir langsung berteriak minta tolong. Sehingga, pemilik rumah yang saat itu sedang tidur terbangun dan menyelamatkan diri. “Warga setempat yang mendengar teriakkan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian. Dengan peralatan seadanya meraka bahu-membahu memadamkan api,” jelas Puriyono.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Karena kobaran api semakin besar, kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke petugas PMK Pemkab Situbondo. Neberapa menit kemudian, satu unit mobil Damkar yang disiagakan di Kecamatan Besuki tiba di lokasi kejadian.
“Petugas langsung melakukan pemadaman dan pembasahan di TKP. Sekitar pukul 05.15, api berhasil dipadamkan.Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian itu,” terang Puriyono.
Dugaan sementara, diduga api muncul dari tumpukan bonggol jagung yang berada di gudang pabrik kerupuk. “Namun untuk penyebab pastinya, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” jelasnya.
Data dari BPBD Situbondo, untuk rumah milik Niti mengalami kerusakan total. Dengan kerugian sekitar Rp 30 juta. Kemudian pabrik pembuatan kerupuk milik Hadirik rusak berat dengan kerugian Rp 150 juta. (her/gie)