Banyak Laporan Pencurian, Bupati Situbondo Sidak Pasar Mimbaan

Memontum Situbondo – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, banyak menerima laporan dari pedagang terkait maraknya aksi pencurian di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji.

Menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakat tersebut, orang nomor satu di Kota Santri ini melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kawasan tersebut, Selasa (29/06).

Baca juga:

• Bersenjata Parang dan Pistol Mainan, Dua Pelaku Perampokan Minimarket Diringkus Polisi
• Pramuka Lumajang Bantah Tudingan Keterkaitan Soal Pengelolaan Donasi Erupsi Semeru
• 12 Aset Terpidana Korupsi Kredit Fiktif Disita Kejaksaan Negeri Kota Malang

“Kami menerima pengaduan dari para pedagang. Dimana kios-kios mereka sering dibobol oleh pencuri. Oleh karena itu, saya datang kesini untuk mendapatkan informasi secara jelas terkait persoalan tersebut,” kata Bupati.

Dan ternyata benar, lanjut Bupati, setelah melakukan komunikasi dengan sejumlah pedagang, aksi pencurian memang marak terjadi di Pasar Mimbaan. Dari keterangan pedagang, pelaku sering membobol kios-kios yang ada di pasar.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Bung Karna ini meminta kepada Asisten Bupati menginstruksikan kepada Kepala Pasar Mimbaan agar meningkatkan patroli malam, yaitu dengan mengefektifkan petugas penjaga keamanan di pasar. “Saya ingin kejadian ini tidak terulang kembali,” tegasnya.

Selain itu, Bung Karna juga membagikan ratusan masker kepada masyarakat. Khususnya pembeli dan pedagang yang ada di Pasar Mimbaan. “Karena pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir, maka saya minta kepada warga agar mematuhi protokol. Yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak satu sama lain, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” tambahnya.

Sementara itu, pedagang di Pasar Mimbaan, H Latif, mengatakan kasus pencurian terakhir menimpa pemilik tiga kios. “Peristiwa tersebut terjadi beberapa hari lalu. Sempat terekam CCTV. Namun belum ketemu siapa pencurinya,” ujar H Latif.

H. Latif berharap, para pencuri yang selama ini meresahkan pedagang agar segera ditangkap. “Intinya kami tidak ingin hal serupa terulang,” paparnya. (her/ed2)