Kota Malang

Bapenda Kota Malang Catat Pajak BPHTB dan Resto Alami Kenaikan di Akhir Tahun 2022

Diterbitkan

-

Bapenda Kota Malang Catat Pajak BPHTB dan Resto Alami Kenaikan di Akhir Tahun 2022

Memontum Kota Malang – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, mencatat jika pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan pajak restoran di Kota Malang melebihi target di tahun 2022. Berbeda halnya dengan pajak hotel di Kota Malang, yang mengalami penurunan.

Kepala Bapenda, Handi Priyanto, mengatakan jika pendapatan pajak BPHTB mengalami kenaikan itu karena adanya lonjakan transaksi pembelian jual beli properti di akhir tahun. Yakni sebesar Rp 20 miliar. “Kenaikan yang paling tinggi di BPHTB. Mulai dari tanggal 26 sampai 31 Desember, itu kita dapat 20 miliar di BPHTB. Jadi BPHTB itu kan 5 persen, berarti nilai transaksinya cukup tinggi,” ujar Handi Priyanto, saat dikonfirmasi, Selasa (03/01/2023) tadi.

Selain pajak BPHTB, disebutkan jika pendapatan pajak restoran di Kota Malang telah melebih dari target yang sudah ditentukan, yakni sebesar Rp 105 miliar. Sepanjang, tahun 2022 mampu memperoleh Rp 106 miliar.

“Target pajak resto itu tercapai. Kalau resto itu targetnya Rp 105 miliar, dan kita dapatkan Rp 106 miliar. Bahkan selama Natal dan Tahun Baru rata-rata kenaikan pajak restoran per harinya mampu mencapai 84,49 persen,” lanjutnya.

Advertisement

Baca juga :

Lebih lanjut disampaikan, terkait dengan pendapatan pajak hotel yang mengalami penurunan dan tidak memenuhi target di tahun 2022. Itu disebabkan, karena masih adanya pandemi Covid-19, sehingga pada pertengahan tahun masih berupaya kembali bangkit.

“Hotel ini kan dibeberapa bulan awal-awal tahun 2022 sampai pertengahan, kita masih ada PPKM dan sebagainya. Lost kita banyak di waktu-waktu tersebut. Jadi mengejar di akhir tahun juga nggak bisa,” tuturnya.

Di sisi lain, dalam catatannya selama tiga bulan terakhir di tahun 2022, hotel di Kota Malang hanya dipenuhi pengunjung, di hari Jumat dan Sabtu. Ketika di hari minggu wisatawan menurutnya sudah mulai meninggalkan Kota Malang.

“Hari Minggu malah turun. Biasanya kan Jumat sampai Minggu. Ini sepertinya orang luar kota hari Sabtu sore sudah meninggalkan Malang. Okupansinya naik di Sabtu. Karena 80-90 persen wisatawan dari luar kota,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas