Surabaya
Bayu Airlangga : Saya Tak Pantas Maju di Pilwali 2020
Memontum Surabaya – Bayu Airlangga, politisi Partai Demokrat yang juga menantu Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo digadang-gadang bakal masuk dalam bursa kandidat Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya pada 2020 mendatang. Ini tak lepas dari penegasan yang pernah disampaikan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY pernah berujar, jika Bayu adalah sosok yang tepat untuk maju dipertarungan pilwali yang akan datang. Putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyebut, Bayu merupakan sosok politisi yang milenial. Menanggapi terkait hal itu, ditemui usai menggelar acara ‘Muda Mudi Surabaya di Take Five Cafe & Resto, Surabaya Minggu (10/2) malam. Bayu sendiri menepis isu bahwa dirinya maju dibursa Pilwali Surabaya.
Bayu menganggap jika dirinya belum sama sekali mempersiapkan untuk menjadi calon walikota maupun wakil walikota. Ia mengaku kini dirinya hanya fokus dalam pencalegan di DPRD Jatim.
“Alhamdulillah bersyukur, persiapan belum, ndak ada persiapan. Saya kan maju caleg bukan Pilwali,” tepisnya.
Ditanya lebih lanjut terkait hal itu, Bayu pun mengakui bahwa ia masih belum yakin terkait mandat yang diberikan oleh AHY tersebut. Pasalnya Bayu meyakini masih banyak orang-orang di atas kemampuannya yang layak untuk maju.
“Belum lah, masih banyak senior-senior yang lebih pantas. Saya masih belum terfikir ke sana, seandainya iya, ya Wallahua’lam. Kita dikasih umur panjang sehat berbuat baik,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa hingga saat ini pembahasan kandidat calon untuk Pilwali Surabaya memang belum masuk dapur pembahasan di Partai Demokrat. Menurutnya itu hanyalah isu yang sengaja diberikan media untuknya.
“Untuk Pilwali belum. Belum ada tawaran, belum itu, ndak ada. Teman yang bikin isu. Belum ada pikiran ke sana,” ungkapnya sembari tertawa.
Bayu menegaskan, meskipun seandainya dirinya berencana masuk dibursa calon pemimpin manapun, ia berjanji tak akan mendompleng nama besar mertuanya, yakni Pakde Karwo. Bayu menyebut jika mertuannya itu pasti mengatakan untuk selalu berjuang sendiri.
“Kalau njenengan wawancara sama beliau gimana responnya? Suruh usaha sendiri. Jadi belum ada pikiran ke sana, belum,” bebernya.
Bayu berharap jika nantinya para milenial juga memilih calon-calon yang juga sama-sama milenialnya. Sebab calon yang juga dari kaum milenial memiliki kapasitas yang bagus.
Dirinya mencontohkan, memilih pemimpin sama halnya memilih istri atau pasangan. Menurutnya persamaan itu terletak pada kapasitas dan kelayakan individu tersebut untuk mempin sebuah hubungan rumah tangga.
“Tentu kalau harapan kita, teman-teman memiliki wakil yang muda juga. Saya sering bilang kepada teman-teman milenial seperti halnya memilih istri, sama dengan memilih pemimpin. Ketika ada calon muda, tapi juga kapasitas harus bagus juga tidak jomplang, pasti akan memilih itu juga,” tutupnya. (sur/ano/yan)