Kediri

Berangkatkan Kirab Bendera 1 Ribu Meter oleh 1.250 Warga, Bupati Kediri Apresiasi Semangat Persatuan

Diterbitkan

-

Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memberangkatkan acara kirab Bendera Merah Putih 1 ribu meter di Desa Dawung, Kecamatan Ringinrejo, Rabu (16/08/2023) tadi. Bendera Merah Putih tersebut, dikirab keliling desa oleh 1.250 warga. Kegiatan rutin tahunan ini, diadakan dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78.

“Semangat warga Desa Dawung ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya,” kata Mas Dhito-sapaan akrab bupati.

Kirab Bendera Merah Putih di Desa Dawung, ini telah berjalan kedua kalinya sejak tahun 2022 lalu. Mas Dhito berpesan kepada warga, supaya tetap menjaga semangat persatuan dan toleransi.

Diakui Mas Dhito, pada HUT Kemerdekaan tahun 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri tidak menyelenggarakan kegiatan perayaan secara besar-besaran. “Kami lebih mendorong supaya desa-desa mengadakan kegiatan di tingkat desa,” ungkapnya.

Advertisement

Baca juga:

Dalam kesempatan itu, Mas Dhito menyempatkan menemui warga, atau penjahit Bendera Merah Putih 1 ribu meter yang dikirab. Dia adalah Ruliani, 47 warga Dusun Sarean, Desa Dawung.

Sebagai bentuk apresiasi, Mas Dhito memberikan beasiswa kepada anak penjahit itu termasuk menawari Ruliani untuk menyebutkan kebutuhan yang dapat dibantu. “Kira-kira kebutuhannya apa saja, nanti akan kita penuhi kebutuhan beliau,” janji Mas Dhito.

Ruliani sendiri mengaku senang dapat berkomunikasi secara langsung dengan Mas Dhito. Dirinya pun tidak menyangka, bahwa apa yang dilakukan bakal diapresiasi bupati berusia 31 tahun itu.

Diceritakan Ruliani, dirinya menjahit Bendera Merah Putih itu pada tahun 2022, setelah ditawari oleh kepala desa Dawung. Dibantu suami dan saudaranya, bertiga bendera sepanjang 1 ribu meter itu dapat dirampungkan dalam waktu satu bulan.

Advertisement

“Kebetulan saya kerja ditempat Pak Lurah (Kades). Tahu saya bisa jahit, terus ditawari jahit bendera,” kenang Ruliani.

Disinggung mengenai kebutuhan yang diharapkan dapat dibantu Mas Dhito, Ruliani mengaku masing kebingungan menjawab. Sebab, Mas Dhito dalam pesannya meminta supaya apa yang diminta benar-benar menjadi kebutuhan bukan sebatas keinginan.

“Masih dipikir-pikir dahulu nanti tanya dahulu sama suami,” ucapnya.(kom/pan/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas