Kota Malang

BMKG Juanda Perkirakan Dua Kecamatan di Kota Malang Masuk Level Waspada Dampak Hujan Lebat

Diterbitkan

-

BMKG Juanda Perkirakan Dua Kecamatan di Kota Malang Masuk Level Waspada Dampak Hujan Lebat
HUJAN: Sebaran Peta Informasi Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat di Wilayah Jawa Timur (ist)

Memontum Kota Malang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis jika di beberapa wilayah Kota Malang, atau tepatnya di Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Lowokwaru, bakal terjadi level waspada cuaca berbasis dampak hujan lebat.

Prakirawan BMKG Juanda, Levi Ratnasari, mengatakan jika dampak dari hujan lebat itu diperkirakan bisa terjadi tanah longsor dan terjadi peningkatan aliran sungai jika area berada di dekat dengan sungai. “Jadi, untuk wilayah Malang (kota, red) sendiri, kami memang mengeluarkan di level waspada. Mengingat di Maret ini masih musim penghujan, meskipun intensitas hujan tidak setinggi di bulan Februari justru itu yang perlu diwaspadai,” jelas Levi, saat dihubungi, Sabtu (04/03/2023) tadi.

Menurutnya, ketika intensitas hujan menurun, maka otomatis penyinaran matahari atau udara terasa panas akan sering terjadi. Sebab, dengan intensitas matahari yang tinggi akan menyebabkan konvektivitas yang tinggi di suatu wilayah.

“Mengingat wilayah Malang dan sekitarnya itu adalah dataran tinggi. Maka ketika terjadi pemanasan di wilayah tersebut akan cepat menimbulkan pertumbuhan awan-awan konvektif. Awan konvektif tersebut dapat menghasilkan hujan lebat, disertai angin kencang dan badai petir pastinya,” jelasnya.

Advertisement

Baca juga :

Kemudian, ditambahkannya jika musim hujan, puncaknya memang terjadi di Januari dan Februari. Namun ketika lepas dari puncak musim hujan, bukan berarti musim hujan sudah berhenti. Melainkan, intensitasnya tidak setinggi di puncak musim hujan tersebut.

“Nah, disitu perlu kewaspadaan. Karena mengingat antara Maret menuju April, itu menuju ke musim kemarau nanti ada yang namanya masa peralihan. Itu justru perlu banyak diwaspadai karena mengingat wilayah Malang, terkadang terjadi banjir atau dampak dari musim hujan itu terjadi di masa peralihan,” katanya.

Sehingga, potensi hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang justru akan semakin meningkat meskipun tidak setiap hari terjadi seperti di puncak musim hujan. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati.

“Jangan beraktivitas di luar rumah, jika tidak ada keperluan yang mendesak. Kemudian, memperbarui informasi terkait cuaca melalui media massa maupun media sosial, serta mencari informasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan,” imbuh Levi. (rys/sit)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas