Lumajang
Bocor dan Semburkan Api, Jargas Ranuyoso dan Klakah Jadi Perhatian Warga Lumajang
Memontum Lumajang – Peristiwa kebocoran dan keluarnya semburan api dari jaringan gas (Jargas) bumi di Kecamatan Ranuyoso dan Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, menuai perhatian warga. Tidak hanya takut dan khawatir dengan kejadian serupa, namun warga juga berpikir mengenai penanganan dan pertanggungjawaban kejadian.
Warga Ranuyoso, Yono atau biasa disapa Pak Yon, mengaku tidak habis pikir dengan kejadian yang berlangsung di Juli itu. Meskipun dalam kejadian tersebut tidak sampai merembet kemana-mana, namun kebocoran dan keluarnya api membuatnya khawatir.
“Pastinya, kalau kebocoran itu sampai mengenai rumah atau sampai memunculkan api, semua khawatir. Lalu, kalau kejadian itu terulang dan berdampak, siapa yang bertanggungjawab,” ujarnya kepada Memontum.com, Senin (31/07/2023) tadi.
Ditambahkan, kalaupun sebab kebocoran adalah kedalaman pipa, tentunya itu harus sudah diantisipasi sejak awal. Sehingga, tidak sampai ada kejadian. “Kalau unsurnya kedangkalan penanaman pipa gas bumi sehingga jadi pipa bocor dan terbakar, harusnya diawal sudah diantisipasi,” tambahnya.
Baca juga:
Sementara itu, kekhawatiran serupa juga diungkapkan warga Klakah, Ricky. Menurutnya, jika pemasangan pipa yang menjadikan dua kejadian itu, maka harusnya sudah diantisipasi. Karena jika dilakukan tidak sesuai standar, maka sudah pasti akan memunculkan persoalan. “Akhirnya satu-persatu kekhawatiran masyarakat mulai muncul. Di awal, pekerjaan pipa jaringan gas bumi banyak dipersoalkan warga karena masalah kedalamannya. Sekarang, malah bocor dan keluar api,” ungkapnya.
Dijelaskannya, bagaimana nanti bila akibat bocornya pipa gas bumi sampai membakar rumah warga. “Jika nanti sampai ada rumah yang terbakar akibat kebocoran pipa misalnya, lalu siapa yang bertanggung jawab. Meskipun, kita semua tidak berharap kejadian seperti itu,” tegas Ricky.
Sementara itu, pihak Kantor Pertamina Gas Negara atau PGN yang berada di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, belum bisa dikonfirmasi terkait kejadian itu. Pekerja yang ada di kantor tersebut, mengaatakan tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan keterangan kepada media.
Sementara dari informasi yang diterima, peristiwa kebocoran itu berlangsung di tanggal 17 Juli untuk di Ranuyoso. Sementara di Kecamatan Klakah berlangsung pada 23 Juli. (adi/sit)