Kota Malang

BPBD Kota Malang Imbau Masyarakat untuk Hadapi Cuaca Ekstrem

Diterbitkan

-

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Menghadapi cuaca ekstrem di Kota Malang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Apalagi belakangan ini banjir di beberapa titik Kota Malang selalu melanda.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, menyampaikan jika intensitas curah hujan menurut rilis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), yaitu mulai dari sedang hingga lebat disertai dengan petir atau angin kencang. Itu terjadi pada hari ini, Jumat (01/12/2023) mulai pukul 12.50 hingga 15.30 WIB. “Kami imbau untuk seluruh masyarakat Kota Malang selalu waspada. Karena curah hujan menurut BMKG itu mulai jam 12.50 sampai 15.30 curah hujan tinggi atau tidaknya tetap harus waspada. Utamanya juga pada titik-titik lokasi kerawanan. Sehingga agar bisa menyiapkan diri, waspada,” kata Prayitno, Jumat (01/12/2023) tadi.

Apalagi, berdasarkan pers rilis dari Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo BMKG, cuaca ekstrem itu terjadi hingga 2 Desember 2023 mendatang. Kota Malang menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang turut masuk dalam daftar diimbau waspada akan terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem tersebut. Seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, puting beliung, angin kencang serta hujan es.

“Kalau misalnya tidak ada aktivitas mendesak diluar, jangan keluar rumah. Karena khawatir cuaca ekstrim. Apalagi di Kota Malang ini banyak pohon,” tambahnya.

Advertisement

Baca Juga :

Kemudian, pihaknya juga mewaspadai daerah yang secara elevasi, konturnya tidak menguntungkan saat musim hujan tiba. Sehingga, pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa mengamankan surat penting, kendaraan bermotor, dan elektronik pada titik tertinggi.

“Selain itu mereka juga harus bisa memetakan titik kumpul, titik evakuasi, dan prioritas siapa termasuk balita, lansia, kelompok rentan, orang sakit harus jadi perhatian utama,” tambahnya.

Analisis udara atas di wilayah Jawa Timur juga menunjukan kondisi atmosfer yang labil dan cukup basah. Selain itu, hingga 2 Desember 2023 diprakirakan terdapat gangguan atmosfer yang melintasi Jawa Timur secara bergantian. Itu disebut Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rosby dan Gelombang Kelvin. Dimana kondisi tersebut menyebabkan adanya peningkatan pertumbuhan awan cumolonimbus yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di Jawa Timur.

“Kami update tiap dua menit hampir semenit sekali teman-teman kelurahan tangguh aktif di wilayah masing-masing, dan selalu saya forward rilis BMKG. Jadi sumber data akurasi sudah kita sama-sama tahu, mereka sumber data utama kita,” imbuh Prayitno. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas