Bondowoso
Bunga Doa Nyai Makki untuk Kemenangan Pasangan Dafir-Dayat
Memontum Bondowoso–Untaian doa demi kemenangan pasanga Bupati dan Wakil Bupati, Dafir-Dayat pada Pilkada 2018 menggema dari bibir Ny. Makki, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sukorejo, Sitobondo di Aula kantor PC NU Bondowoso. Doa yang diamini seluruh pengurs Muslimat NU itu diharapkan mampu menggetarkan langit, sehingga pasangan ini nantinya mampu memimpin Bondowoso, meneruskan cita-cita mulia Bupati Amin Said Husni.
Dalam doa itu, Ny. Makki mengeja nama demi nama ; mulai dari Dafir yang disebut pertama kali kemudian Dayat. “Mudah-mudahan H. Dafir menjadi Bupati Bondowoso, mudahan mudahan Dayat menjadi wakil Bupati Bondowoso,” demikian salah satu ungkapan doa yang terpanjat.
Seusai berdoa, sejumlah Muslimat NU mengaku memilki harapan besar agar Bondowoso mendapatkan pemimpin yang baik, yang mampu membawa Bondowoso menjadi masyarkat yang beriman,berdaya dan bermartabat.
“Harapan kami adalah, semoga pemimpin pengganti Amin Said Husni itu adalah mereka yang memiliki jiwa yang bersih, yang lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi, keluarga dan kelompok. Pak Dafir adalah harapan kami menjadi pemimpin kami. Kami memiliki harapan, ingin melihat Bondowoso berkeadilan secara ekonomi dan bermartabat,” ujar Ibu Roqoyah, warga Desa Gambangan, Maesan.
Sementara itu, konsolidasi tim Dafir terus semakin ditingkatkan. PKB yang menjadi pengusung Pasangan Dafir-Dayat sangat optimis akan kemenangan Dafir – Dayat. Seluruh pengurus partai kini bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing,” ujar Tohari,Sekretaris DPC PKB Bondowoso.
Menurut Tohari, selain memaksimalkan mesin partai, pihaknya juga memiliki tim yang sangat militan dan kuat. Mereka telah terpetakan dan kini sedang menyusun kekeuatan dari pinggir. “Semua kekuatan kita kerahkan untuk satu tujuan, sebuah kemenangan. Ada banyak harapan di masyarakat akan kemenangan ini,” katanya.
Tohari mengemukakan bahwa para relawan dan pendukung Dafir – Dayat kini bergerak dari pinggir. “Mereka bergerak dalam rute yang berbeda-beda, mereka memiliki satu tujuan namun beda rute, tetapi pada akhirnya nanti kita bertemu di lautan yang luas, Kita akan berlayar menuju kebahagiaan. Disana, kapal-kapal pesiar menanti untuk sebuah misi besar ; kemaslahatan masyarakat Bondowoso,” katanya. (mkl/yan)